Andrew Weintraub, Profesor Universitas Pittsburgh dan Vokalis Dangdut Cowboys (2-Habis)
Siapkan Reality Show, Pentas Dangdut hingga Washington
Minggu, 29 April 2012 – 13:46 WIB
Sebagai musisi dangdut, Andrew mengaku masih belum sampai pada taraf menciptakan lagu. Dia masih membawakan lagu-lagu dangdut asal Indonesia yang sebagian di antaranya dia nyanyikan dalam bahasa Inggris. Pria murah senyum ini menyebut publik negeri Paman Sam ternyata apresiatif dengan musik yang diusung bersama Dangdut Cowboys.
Menurutnya, pada dasarnya dangdut tidak jauh berbeda dengan genre musik lain yang sudah tenar di Amerika. Dengan Blues misalnya. "Ada kesamaan antara dangdut dan blues," terang Andrew.
Keduanya adalah musik yang pada awalnya lekat dengan stigma marginal. Dangdut identik dengan kalangan bawah Indonesia, blues lekat dengan para budak kulit hitam. Rasa dangdut dan blues juga Andrew sebut punya kesamaan. Keduanya sering mengangkat tema-tema yang menyayat hati baik oleh karena cinta ataupun kerasnya hidup.
"Dilihat dari cord, feel, dan lirik lagunya, dangdut dan blues punya kesamaan. Keduanya sering mengusung tema melankolis dengan tetap ada harapan di dalamnya," kata Andrew.
Profesor Andrew Weintraub bukan hanya menjadi peneliti dan penggila dangdut. Begitu cintanya, dia membentuk kelompok musik beraliran dangdut di Pittsburgh,
BERITA TERKAIT
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas