Aneh, Brankas Isi Rp 400 Juta, Digondol Hanya Rp 20 Juta
Ada kemungkinan, ketika alarm pertama berbunyi, perampok sudah berhasil membuka gembok dan masuk ke dalam, sembari menutup pintu, sehingga Jamal tidak mengetahuinya.
Setelah kejadian pertama, Jamal bukannya menjaga bank, malah pergi lagi meninggalkan bank untuk minum kopi di dekat Fly Over Bukittinggi.
“Satpam tersebut merasa kondisi aman, lalu dia pergi minum kopi,” terang Kapolres Bukittinggi AKBP Wahyudi, Minggu (10/4).
Sekitar setengah jam kemudian, alarm di ponsel Lidya kembali bebrunyi. Untuk kedua kalinya, dia menelepon Jamal, dan meminta sang satpam untuk memastikan kondisi bank. Sekitar pukul 02.45 WIB, Jamal lalu meninggalkan kedai kopi.
Dari jauh, dia melihat segerombolan perampok yang memakai minibus putih sedang beraksi mengacak-acak bank. Anehnya, sebagai satpam, Jamal mengaku tak berani menghampiri pelaku, karena takut pelaku memakai senjata api.
Jangankan menghampiri dan mengusir, berteriak pun Jamal tak berani. Entah kenapa, dia memilih diam dan melihat jauh selama 10 menit, tanpa melakukan tindakan untuk menangkap para pelaku.
“Kata satpam, dia melihat aksi pelaku. Tapi, dia takut pelaku membawa senjata api dan jumlahnya banyak. Dia hanya berani melihat jauh saja,” ucap Kapolres.
Sekitar 10 menit mengamati, dan komplotan perampok kabur, Jamal baru menghubungi Lidya dan menyebut kalau bank telah dimasuki maling. Selain menghubungi atasannya, Jamal juga memeriksa bagian bank. Diketahui kalau mesin CCTV raib, termasuk kameranya.
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Kabagops Polres Solok Selatan Langsung Serahkan Diri Seusai Tembak Mati Kasat Reskrim
- Guru PPPK di Karanganyar Makin Nelangsa, Hasil Visum Tidak Bisa Dilihat, Pemerkosa Wara-wiri