Aneh, Demokrat Mengeluh Pascapemanggilan JK-Antasari
Rabu, 26 September 2012 – 23:03 WIB

Aneh, Demokrat Mengeluh Pascapemanggilan JK-Antasari
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, mengaku heran dengan Fraksi Partai Demokrat yang tiba-tiba memersoalkan pemanggilan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan bekas Wakil Presiden Jusuf Kalla oleh Tim Pengawas Century DPR. Bambang menganggap PD aneh karena menuding Timwas memolitisasi pemanggilan dua tokoh yang menolak bailout untuk Century itu. Bambang menambahkan, sikap PD itu menunjukkan adanya kecemasan bahwa partai-partai koalisi tak bisa dikenadlikan lagi untuk menutupi kebenaran. "Kesaksian JK telah membuka tabir gelap yang selama ini berusaha ditutup-tutupi itu," katanya.
Menurut Bambang, dalam rapat Timwas Rabu (26/9), anggota Timwas dari FPD menganggap ada politisasi kasus Century pasca-pemanggilan JK dan Antasari. Bahkan menurut Bambang, Fraksi PD menuding tim kecil pimpinan Fahri Hamzah yang dibentuk Timwas telah melenceng dari tujuan pengawasan penanganan proses hukum kasus Century.
"Kok bisa PD sebagai partai penguasa yang memiliki mayoritas kursi di parlemen dan didukung oleh koalisi lima partai, tiba-tiba mengeluh soal pemanggilan Antasari dan Jusuf Kalla di Timwas Century dengan menuding ada upaya politisasi dalam kasus tersebut. Bukankah setiap pengambilan keputusan di DPR selalu berdasarkan suara terbanyak? Kenapa tidak dari awal digagalkan?" kata Bambang Rabu (26/9) malam.
Baca Juga:
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, mengaku heran dengan Fraksi Partai Demokrat yang tiba-tiba memersoalkan
BERITA TERKAIT
- DPR Bahas RUU Kepariwisataan, Apa Misinya?
- Paslon Cecep - Asep Memenangi PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya
- Geruduk Bawaslu Bengkulu Selatan, Pendukung Suryatati-Ii Sumirat Tuntut Paslon 03 Didiskualifikasi
- BPOM-BPJPH Temukan 9 Pangan Olahan Mengandung Babi, Ade Rezki Dorong Kolaborasi Pengawasan
- Legislator Nilai Tak Lazim Penggunaan Pasal Perintangan Penyidikan Direktur JakTV
- AS Kritik QRIS-GPN, Marwan Demokrat Minta Pemerintah Berdiri Tegak pada Kedaulatan Digital