Aneh, Isi Rekening Anak Kecil Miliaran
Jumat, 02 Desember 2011 – 06:34 WIB

Aneh, Isi Rekening Anak Kecil Miliaran
JAKARTA - Entah fenomena apa ini, bentuk pengalihan kekayaan baru atau karena benar-benar sayang terhadap anak. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan sejumlah rekening atas nama anak sekolah yang isinya miliaran rupiah. Lebih mengejutkan lagi, ada bayi dengan rekening sama plus tercover semua asuransinya.
Temuan itu disampaikan oleh Direktur Pengawasan dan Kepatuhan PPATK, Subiantoro di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) kemarin. Dia tidak tahu pasti kenapa ada banyak rekening anak-anak bernilai miliaran rupiah. "Orang Indonesia ini sayang sekali sama anak-anaknya," ujarnya setelah menjadi saksi atas terdakwa Gayus Tambunan.
Baca Juga:
Tentu saja jawaban itu disampaikan dengan nada berkelakar. Maklum, dia belum mengusut secara pasti apa yang membuat rekening anak-anak itu menjadi gemuk. Yang pasti, dugaan fulus itu didapat dari tindak pidana tetap ada. Itulah mengapa uang tersebut dibagi-bagi ke anggota keluarga.
Subiantoro jelas tidak percaya begitu saja dengan aliran uang terhadap anak-anak itu. Logika paling gampang, darimana mereka mendapatkan uang itu kalau bukan dari orang tuanya. Nah, apa background pekerjaan orang tuanya sampai bisa mengalirkan uang sebanyak itu. "Itu harus ditanya darimana asal uangnya," imbuhnya.
JAKARTA - Entah fenomena apa ini, bentuk pengalihan kekayaan baru atau karena benar-benar sayang terhadap anak. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
BERITA TERKAIT
- Peradi: Advokat Harus Diawasi Ketat Untuk Hindari Aksi Naik Meja di Persidangan
- Pemkot Tangerang Ajak Para WP Manfaatkan Pekan Panutan Pajak 2025, Ada Diskon 25 Persen
- Kejaksaan Dianggap Tak Serius Tangani Kasus Pemalsuan Dokumen RUPSLB BSB
- Asido Ungkap Peran Advokat dalam Bidang Kepailitan dan PKPU
- Lestari Moerdijat Dorong Para Peneliti Kuatkan Jaringan Internasional, ini Tujuannya
- Lemhannas Ingin Kepala Daerah Jadi Pemimpin Negarawan