Aneh, Ketua DPR Tidak Sempat Baca Koran
Raker Dinilai Hanya Pemborosan
Kamis, 29 Oktober 2009 – 19:47 WIB
JAKARTA - Semenjak ditugaskan menjadi Ketua DPR RI oleh Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Marzuki Alie mengaku tidak lagi sempat membaca koran dan menonton televisi. Akibatnya, dia sering merasa tidak siap menghadapi pertanyaan wartawan mengenai sejumlah persoalan aktual. "Dulu saya jadi PNS, terus minta berhenti karena saya merasa tidak mendatangkan manfaat. Lalu menjadi salah seorang direksi di BUMN di Palembang, saya pun minta berhenti karena saya merasa tidak ada manfaatnya. Jadi saya bukan diberhentikan, tapi saya yang minta berhenti," ujarnya.
"Setelah ditugaskan jadi Ketua DPR, Saya tidak lagi sempat membaca koran dan menonton televisi. Pagi sudah berangkat ke DPR, pulang pasti larut malam dengan kondisi badan yang sudah letih, akibatnya saya sering kaget ketika pagi harinya sejumlah wartawan di DPR memberondong saya dengan berbagai pertanyaan," kata Marzuki Alie, di ruang wartawan DPR, Jakarta, Kamis (29/10).
Baca Juga:
Dia jelaskan, kondisi dirinya tidak lagi sempat membaca dan menonton televisi itu bukanlah karena kesengajaan. Tapi lebih disebabkan karena begitu beratnya beban pekerjaan di internal DPR. Di sisi lain dia sudah bertekad untuk menyelesaikan semua pekerjaan itu sesuai batas waktu, minimal dalam lima tahun ke depan. Kalau pekerjaan itu tidak selesai, maka dia menilai dirinya sendiri sebagai orang yang tidak mendatangkan manfaat di DPR.
Baca Juga:
JAKARTA - Semenjak ditugaskan menjadi Ketua DPR RI oleh Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Marzuki Alie mengaku tidak
BERITA TERKAIT
- Survei Trust Indonesia: Bassam-Helmi Jadi Pemenang Pilbup Halmahera Selatan
- Gelar Doa Bersama, Timses RIDO: Isi Masa Tenang dengan Hal Positif
- Pemuda Kristen Jakarta Kecam Pernyataan Bermotif SARA Menteri Maruarar Sirait
- 3 Pejabat Pemkab Banggai jadi Tersangka Tindak Pidana Pemilu 2024
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya