Aneh, Polri Tak Bisa Tangkap Pembakar Hutan

Politikus PAN: Kejadian berulang, tapi pelaku tidak ada.

Aneh, Polri Tak Bisa Tangkap Pembakar Hutan
Aneh, Polri Tak Bisa Tangkap Pembakar Hutan

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mengatakan kebakaran hutan yang terjadi setiap tahunnya merupakan peristiwa yang disengaja. Oleh karena itu, ia mendesak aparat kepolisian segera menangkap siapa pun yang sengaja membakar hutan.

“Saya kira, ada pihak-pihak yang sengaja membakar hutan untuk memudahkan perluasan lahan perkebunan. Kalau memang niatnya begitu, akan lebih mudah diketahui,” ujar Saleh P Daulay, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (7/9).

Sebab, kata dia, setelah api padam, mereka yang mau membuka atau memperluas lahan perkebunan akan datang ke bekas kebakaran itu. “Aparat kepolisian tentu dengan mudah untuk menyelidiki keterlibatan mereka,” katanya.

Menurutnya, modus membakar hutan untuk perluasan lahan perkebunan harus segera dihentikkan mengingat kerugian negara akibat kebakaran ini sangat besar. Menyetir data BNPB bahwa minggu lalu lembaga tersebut telah mengeluarkan dana siap pakai (DSP) sebesar Rp 350 milliar untuk sewa pesawat, alat-alat berat, dan untuk membuat hujan buatan memadamkan hutan.

“Dana sebesar itu, menurut saya sia-sia jika hanya dipergunakan untuk memadamkan kebakaran di tengah kesulitan ekonomi yang melanda Indonesia,” katanya.

Dalam konteks itu, lanjut dia, pelaku pembakaran hutan bisa dikategorikan sebagai pelaku kriminal. Semestinya pihak kepolisian mengungkap dan membawa para pelakunya ke pengadilan,” kata politisi PAN ini.

Selama ini, ujar Saleh, kepolisian cukup hebat dalam menangkap pelaku teroris dan gembong narkoba.

“Tapi kenapa sulit sekali menangkap pelaku pembakaran hutan. Apakah ada juga orang kuat sebagai backing mereka?," tanya anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Utara II ini.

JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mengatakan kebakaran hutan yang terjadi setiap tahunnya merupakan peristiwa yang disengaja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News