Aneh! Rakyat Awam Disurvei, Hasilnya Reshuffle Kabinet

Aneh! Rakyat Awam Disurvei, Hasilnya Reshuffle Kabinet
Aneh! Rakyat Awam Disurvei, Hasilnya Reshuffle Kabinet

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Wakil Ketua DPD RI, Laode Ida mengatakan wacana reshuffle kabinet yang marak akhir-akhir ini seolah-olah telah jadi hantu bagi para menteri dan sekaligus dikesankan sebagai keharusan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Jokowi seolah-olah 'dipaksa' untuk ganti kabinetnya. Padahal pernyataan itu hanya dari segelintir orang dan diperkuat oleh temuan hasil survei," kata Laode Ida, Kamis (30/4).

Menurut Ida, wacana tersebut boleh-boleh saja. Tapi, sarannya, abaikan saja. "Kenapa? Pertama, pemerintahan ini baru berjalan satu semester, sehingga sama sekali belum bisa menilai prestasi atau kinerja kabinet," kata bekas senator asal Sulawesi Tenggara ini.

Apalagi kata Ida, para menteri yang sedang menata kelembagaan akibat penggabungan seperti Kementerian Kehutanan, Kemendiknas, Kemen Ristek dan Dikti, serta Kementerian PDT.

Kedua, dasar data dan info dari penilaian itu kata Ida, sangat sumir jika dilakukan oleh segelintir orang dari luar kementerian. "Masak orang luar, apalagi rakyat awam yang dijadikan nara sumber survei, lalu dijadikan acuan untuk memaksa ganti anggota kabinet. Kan aneh," tegasnya.

Bisa saja penilaian itu hanya merupakan bagian dari titipan kepentingan figur-figur atau pihak-pihak yang berambisi dapat jatah di kementerian yang disorot itu. "Sesuatu yang sangat subjektif jadinya," imbuh Ida.

Karena itu, Ida minta Jokowi tidak perlu terpengaruh dengan penilaian miring itu, sehingga para menteri bisa bekerja tenang dalam menjalankan program-programnya. "Sekali lagi, penilaian dan sekaligus wacana itu sangat subyektif dan hanya berbasis informasi sumir," pungkasnya. (fas/jpnn)


JAKARTA - Mantan Wakil Ketua DPD RI, Laode Ida mengatakan wacana reshuffle kabinet yang marak akhir-akhir ini seolah-olah telah jadi hantu bagi para


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News