ANFT dan Java, Crypto Karya Anak Bangsa

jpnn.com, JAKARTA - Bisnis cryptocurrency belakangan tengah digandrungi anak-anak milenial. Meskipun tidak mudah karena harga yang fluktuatif, bisnis itu tetap menyedot perhatian.
Hal itu mendorong Muh Haady Firmansyah membangun bisnis crypto lokal yang diberi nama ANFT dan Java.
Dalam podcast Crazy Rich Kampoeng di YouTube, dia memberikan tips bagi yang ingin terjun ke dunia cryptocurrency.
Dia mengingatkan agar tidak menggunakan uang panas seperti hasil pinjaman online. "Pakai uang dingin saja, uang nganggur karena crypto itu fluktuatif," kata Haady.
Haady menjelaskan bahwa belakangan ini di dunia crypto ada fenomena unik ke arah NFT (non fungible token) terutama untuk para seniman seperti pelukis.
Lukisan digital di crypto itu dikatakannya terjual hingga satu triliun rupiah. "Nah, barangkali teman-teman mau belajar crypto tetapi tidak punya modal bisa belajar soal NFT," ujarnya.
Hal lainnya di dunia crypto yang perlu diketahui adalah terkait Decentralize Finance (DeFi). Biasanya orang membeli crypto menunggu harga naik, lalu dapat cuan, DeFi ini berbeda.
"Melalui DeFi ini, kalau harga crypto turun sekali pun, tetap bisa menghasilkan cuan, karena bisa staking dan farming atau didepositokan kalau dalam istilah konvensionalnya. Jadi harga naik atau turun, tetap potensi cuan," urai dia.
Muh Haady membangun bisnis crypto dengan nama ANFT dan Java yang dapat dibeli untuk bertransaksi NFT di marketplace.
- Dorong Literasi Mengenai Aset Kripto, PINTU Berkolaborasi Dengan LinkAja
- Turut Mendorong Edukasi BLK 2025, PINTU Gaet Ratusan Peserta Literasi
- Indodax bersama OJK & Asosiasi terus Dukung Berbagai Program Literasi Keuangan
- Pintu Pro Futures Versi Web Hadir dengan Berbagai Fitur Unggulan
- Sebagai Aset Keuangan, Kripto Seharusnya tak Lagi Dikenakan PPN
- Waspada Penipuan! PINTU Ajak Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan