Angela Tanoesoedibjo: Teknologi Digital Partner Industri Kreatif

"Ketika kita masuk ke digital, itu disebarluaskan. Semua bisa lihat, semua bisa ambil. Kalau kita nggak punya copyright itu bahaya, bisa di-copy orang. Bahkan yang meng-copy bisa mendaftarkan," tutur Angela.
Kedua, Angela memaparkan SDM harus dipastikan mumpuni dalam menggunakan teknologi digital untuk memaksimalkan pemasaran produk kreatif.
"Kita perlu memiliki SDM yang baik, yang sangat bisa memanfaatkan digital," kata Angela.
Ketiga, yang perlu diperhatikan adalah menghadirkan hubungan personal antara penjual dan pembeli, seperti pada transaksi konvensional.
Angela menjelaskan saat datang langsung ke toko terjadi interaksi antara penjual dan pembeli.
"Bisa langsung negosiasi. Si penjual bisa bilang, kalau beli tiga gratis satu. Jadi, ada teknik-teknik tersendiri yang lebih personal," ungkapnya.
Namun, menghadirkan interaksi dan negosiasi tersebut menjadi tantangan di toko online atau e-commerce.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan terus mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk mengembangkan ekonomi kreatif di era industri 4.0.
- Sambut Era Baru Dari Hiburan, Arka Entertainment Hadirkan Revolusi Teknologi Drone
- Kalteng Berselawat: Syakir Daulay Puji Komitmen Gubernur Agustiar di Industri Kreatif
- Ibas Sebut Seni Ilustrasi Berpotensi Mendorong Perekonomian
- Komitmen Perkuat Industri Kreatif, Nuon Ramaikan Bioskop Asia Lewat Film Anak Kunti
- Pengembangan Data Center Mendukung Perkembangan AI di Sektor Kesehatan
- PNM Mekaar Dorong Industri Kreatif Daur Ulang di Makassar