Anggap Elit Pusat Sengaja Alihkan Korupsi ke Daerah

jpnn.com - JAKARTA - Maraknya praktik korupsi di daerah dinilai tidak ada kaitannya dengan penerapan otonomi daerah. Pasalnya, korupsi terjadi justru karena adanya disain dari pemerintah pusat untuk mengalihkan praktek korupsi yang semula subur di pusat lalu dialihkan ke daerah-daerah.
Hal tersebut dikatakan Ketua Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Alirman Sori, saat jadi pembicara dalam diskusi bertema “Politik dan Budaya Demokrasi” di gedung DPD, kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu, (23/10). Menurutnya, banyak kepala daerah terjerat korupsi karena lebih takut pada surat edaran dari pemerintah pusat ketimbang undang-undang.
"Contohnya, ada undang-undang, ada peraturan pemerintahnya. Setelah itu Pemerintah Pusat mengeluarkan surat edaran yang daya pengaruhnya lebih kuat dari undang-undang. Surat edaran itulah yang membuat kepala daerah terjerat hukum," katanya.
Alirman menambahkan, menjerat para kepala daerah dengan surat edaran yang substansinya bertentangan dengan undang-undang, merupakan tindakan kriminal negara terhadap kepala daerah. "Ini disain negara untuk mencelakakan orang daerah," tegasnya.
Menurutnya, fakta negatif inilah yang selama ini tidak dicermati oleh elit pemerintah dan partai politik. "Mereka inilah yang mendisain hukum dan demokrasi untuk mengalihkan korupsi dari pusat ke daerah-daerah, sehingga otonomi yang dipersalahkan," imbuh senator asal Sumatera Barat itu. (fas/jpnn)
JAKARTA - Maraknya praktik korupsi di daerah dinilai tidak ada kaitannya dengan penerapan otonomi daerah. Pasalnya, korupsi terjadi justru karena
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemenekraf dan BGN Bersinergi Perkuat Industri Kreatif Kuliner dalam Program MBG
- Ronny Duga Perkara Hasto Kristiyanto Bermuatan Politik, Singgung Pelimpahan Berkas yang Super Cepat
- Polri Siapkan Pelayanan Maksimal Saat Mudik Lebaran 2025, Hotline 110 Dibuka
- Dirjen Nunuk: Tunjangan Guru Cair Bulan Ini, segera Validasi Data Rekening
- Komdigi Luncurkan Pedoman Jurnalisme Berkualitas, Solusi Maraknya Disrupsi Informasi
- Reaksi Ridwan Kamil Setelah Kediamannya Digeledah KPK