Anggap Foto Mesra Abraham-Elvira Bentuk Serangan ke KPK
Pengamat : Jerat Budi Gunawan Jadi Tersangka Bagian dari Revolusi Mental
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens angkat bicara soal foto mesra mirip Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dengan Putri Indonesia tahun 2014, Elvira Devinamira. Boni menilai beredarnya foto itu merupakan sinyal tentang adanya pihak yang terganggu dengan langkah tegas Abraham.
Menurut Boni, besar kemungkinan foto-foto yang beredar itu memang untuk memfitnah Abraham maupun KPK. "Untuk merusak reputasi pribadi dan institusi KPK," kata Boni dalam pesan singkat, Rabu (14/1).
Foto mesra pria mirip Abraham dengan Elvira beredar setelah KPK mengumumkan Komjen (Pol) Budi Gunawan sebagai tersangka pada Selasa (13/1). Boni mengatakan, langkah KPK menjerat Budi yang merupakan calon tunggal Kapolri adalah suatu keberanian berisiko tinggi.
"Apa yang dilakukan Ketua KPK Abraham Samad adalah langkah besar. Sebuah contoh revolusi mental pada akarnya yang paling mendalam," ucap Boni.
Menurut Boni, politik fitnah adalah suatu yang biasa terjadi di negeri ini. Karena itu, Boni berharap publik tidak terkecoh dengan permainan seperti ini.
"KPK harus terus diperkuat karena tidak ada lagi agensi negara yang punya kredibilitas baik dalam penegakan hukum kecuali KPK," tandasnya.(gil/boy/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens angkat bicara soal foto mesra mirip Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- GMNI Tangerang Desak Pemkab Tangerang Segera Bongkar Pagar Bambu di Pantura
- Senator asal NTB Minta Himbara Fleksibel & Permudah Masyarakat dalam Pengajuan Kredit Perbankan
- KPK Sita 3 Unit Bangunan & Tanah Senilai Rp 8,1 Miliar terkait Kasus Dana Hibah Jatim
- Wamentrans Viva Yoga Dorong Dokter Hewan Terlibat di Program Makan Bergizi Gratis
- Tak Hadiri Penetapan KPU, Gubernur-Wagub Kalsel Terpilih Sampaikan Permohonan Maaf
- Dewan Pakar BPIP Apresiasi Komitmen Menlu Sugiono Jalankan Diplomasi Pancasila