Anggap Harga Barang Dunia Picu Inflasi
Senin, 03 Januari 2011 – 19:16 WIB
‘’Yang kita lakukan ada dua hal penting saja. Pertama bagaimana menjaga stok agar tetap cukup dan kedua menjaga daya beli masyarakat dengan melakukan Operasi Pasar. Selain itu nanti Raskin (beras untuk masyarakat miskin) akan kita salurkan pada Februari sebanyak 2 kali. Ini langkah melindungi masyarakat,’’ kata Marie.
Menteri Pertanian Suswono juga berpandangan sama. Suswono mengatakan, hampir seluruh dunia saat ini tengah meningkatkan ketahanan pangan dalam negeri masing-masing. ‘’Vietnam dan Thailand sudah mulai warning akan mengurangi ekspor beras mereka. Untuk itu kita harus siap-siap meningkatkan produksi beras dalam negeri kita. Kalau saja target 68,8 juta ton bisa terpenuhi, maka kita tidak perlu impor beras lagi,’’ kata Suswono.
Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Suswono mengatakan bahwa Bulog tidak memiliki ruang yang luas untuk melakukan pembelian beras. Karena kualitas beras dalam negeri ternyata masih dibawah standart ketentuan Bulog. Untuk itu diperlukan segera kebijakan baru dari pemerintah agar Bulog mendapatkan keleluasaan membeli beras dari dalam negeri.
‘’Peraturannya sekarang tengah dikerjakan dan dalam waktu dekat sudah selesai. Mudah-mudahan dengan peraturan baru ini nantinya Bulog punya payung hukum untuk meningkatkan stok beras. Apa yang masih kurang di 2010, harus dibenahi di 2011 untuk ketahanan pangan nasional,’’ kata Suswono.
JAKARTA—Tingginya angka inflasi seperti dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) yakni 0,96 persen di November 2010, ternyata juga mengejutkan pemerintah.
BERITA TERKAIT
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024