Anggap Jokowi Tidak Cepat, Demokrat Dorong Bentuk TPF Kasus Novel
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menganggap bahwa Presiden Joko Widodo harus membuat tim pencari fakta (TPF) untuk mengungkap kasus penyiraman air keras penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
"Kami menganjurkan bahwa yang terbaik adalah presiden membentuk TPF," kata Agus di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (31/7).
Namun Agus mengatakan, sampai saat ini belum ada tanda-tanda presiden akan membentuk TPF. "Ini persoalannya sangat susah dan menyita waktu yang cukup lama," ungkap wakil ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu.
Menurut Agus, sampai ini belum ada kejelasannya kasus ini akan terungkap. "Karena memang presiden tidak secepatnya mengantisipasi ini dari awal dulu," ujarnya.
Menurut Agus, dibentuknya TPF akan mengetahui dengan jelas bagaimana prosesnya maupun latar belakang kasusnya. "Karena TPF ini kan intelijen yang hebat, tentunya personel yang hebat," jelasnya.
Dia menambahkan, bukannya mengecilkan kepolisian tapi masalah ini sangat kompleks. "Kalau tidak ada (TPF), rasanya lebih lama lagi," ujarnya. (boy/jpnn)
Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menganggap bahwa Presiden Joko Widodo harus membuat tim pencari fakta (TPF) untuk mengungkap kasus penyiraman air keras
Redaktur & Reporter : Boy
- Diundang Respati-Astrid ke Angkringan, Jokowi: tetapi yang Bayarin, Saya
- Setelah Bertemu Prabowo, Jokowi Ngobrol Rahasia dengan Paslon di Pilwakot Solo Ini
- Bertemu Prabowo dan Jokowi, Ahmad Luthfi Ungkap Pesan yang Disampaikan
- Aksi 411 di Kawasan Patung Kuda, Lihat Massanya
- FPI Gelar Aksi 411 Tuntut Adili Jokowi dan Pemilik Fufufafa, Begini Penampakannya
- Demo FPI Hari Ini, Pengamat Menduga Agenda Aksi 411 Balas Dendam