Anggap Maduro Kleptokrat, Uni Eropa Dukung Guaido
jpnn.com, BRUSSELS - Juan Guaido terus panen dukungan. Kemarin, Kamis (31/1) hasil voting Parlemen Eropa berpihak kepada politikus 35 tahun yang mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara alias presiden interim Venezuela tersebut.
Sebanyak 429 suara mendukung rival politik Presiden Nicolas Maduro itu. Sedangkan 104 lainnya menolak dan 88 sisanya abstain.
"Kami mendesak 28 negara anggota mematuhi (hasil voting)." Demikian bunyi pernyataan Parlemen Eropa sebagaimana dilansir Reuters.
Lembaga politik Uni Eropa (UE) itu mengakui Guaido sebagai satu-satunya pemimpin Venezuela yang sah sampai ada pemilu ulang. Tentu saja, pemilu tersebut harus kredibel, transparan, dan jujur.
Sebagian besar negara UE masih enggan mengakui Guaido sebagai presiden interim. Sejauh ini baru Inggris, Prancis, Jerman, dan Spanyol yang sudah mengambil sikap. Mereka memilih berkubu dengan AS dan mendukung Guaido.
Sabtu (26/1) negara-negara itu mendesak Maduro menggelar pemilu ulang dalam waktu delapan hari. Jika pemilu tidak digelar sampai batas waktu yang ditentukan, mereka akan mengakui Guaido sebagai presiden sementara.
Bersamaan dengan itu, menteri-menteri luar negeri UE bertemu di Bukares, Rumania. Mereka membahas krisis politik Venezuela. Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengungkapkan bahwa UE seharusnya mempertimbangkan untuk membekukan aset para pejabat Venezuela.
"Menjatuhkan sanksi kepada kleptokrat yang memperkaya diri sendiri meski penduduknya sangat miskin, saya rasa efektif," tegas Hunt. (sha/c10/hep)
Parlemen Uni Eropa akhirnya ikut terlibat dalam konflik dualisme kepemimpinan Venezuela. Mereka mendukung rival Presiden Nicolas Maduro, Juan Guaido
Redaktur & Reporter : Adil
- Apkasindo dan TSIT Jalin Kerja Sama Menyiapkan Petani Sawit Indonesia Hadapi EUDR
- Emmanuel Macron Sebut Uni Eropa Perlu Mempertimbangkan Kembali Hubungan dengan Rusia
- Uni Eropa & ChildFund International Ajak Masyarakat Bersatu Dalam Keragaman
- Tak Terima Hasil Pilpres Venezuela, Amerika Desak Jagoannya Diakui sebagai Pemenang
- Setelah Menghukum Warga Israel, Uni Eropa Hajar Iran dengan Perpanjangan Sanksi
- Uni Eropa Jatuhkan Sanksi kepada Warga Sipil Israel Pelanggar HAM