Anggap Majelis Kasus Bioremediasi Ragu Jatuhkan Putusan
Senin, 22 Juli 2013 – 22:44 WIB
JAKARTA - Hukuman dua tahun penjara kepada pegawai PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Widodo dalam perkara korupsi proyek bioremediasi dinilai janggal. Pasalnya, vonis bukan hanya disertai dissenting opinion tapi juga keragu-raguan anggota majelis.
Keragu-raguan majelis itu terlihat dari pernyataan Ketua Majelis, Sudharmawati Ningsih, yang menyarankan agar perkara Widodo diuji kembali di tingkat banding. Pernyataan ini dinilai menunjukkan adanya keraguan Majelis Hakim memvonis Widodo.
"Ada hal yang kami cermati. Di akhir persidangan, Ketua Majelis menyampaikan ketika nanti banding untuk kembali memeriksa perkara," kata Dasril selaku penasihat hukum Widodo saat dihubungi wartawan, Senin (22/7).
Dasril menyatakan, pernyataan ketua majelis itu jarang sekali diucapkan para hakim usai menjatuhkan vonis terhadap seorang terdakwa. Menurutnya, hal itu juga menunjukkan bahwa ketua majelis tak yakin akan proses pemeriksaan perkara Widodo selama persidangan berjalan.
JAKARTA - Hukuman dua tahun penjara kepada pegawai PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Widodo dalam perkara korupsi proyek bioremediasi dinilai janggal.
BERITA TERKAIT
- ASABRI Menggelar Perayaan Natal 2024
- KPK Sengaja Tetapkan Hasto Tersangka Setelah Jokowi Lengser, Begini Analisis IPW
- Polda Kalteng Gelar Patroli Skala Besar pada Malam Natal
- Kapolri Dampingi Menkopolkam Pantau Misa Natal di Katedral Jakarta
- Bima Arya Pastikan Perayaan Natal Berjalan Lancar
- Seusai Melantik Pejabat Eselon II, Mendes Yandri Berpesan Begini, Tegas