Anggap Mark Up Hambalang Tertinggi dalam Sejarah RI

Rizal Minta KPK Jerat Direktur Adhi Karya

Anggap Mark Up Hambalang Tertinggi dalam Sejarah RI
Anggap Mark Up Hambalang Tertinggi dalam Sejarah RI
JAKARTA - Sejak mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alifian Mallarangeng menjadi tersangka kasus dugaan korupsi di proyek Hambalang, sang adik, Rizal Mallarangeng  terus melontarkan tudingan ke pihak-pihak yang harusnya ikut bertanggung jawab. Kali ini Rizal menuding  Direktur Operasi I PT. Adhi Karya Tbk, Teuku Bagus sebagai pelaku korupsi yang sebenarnya dalam kasus Hambalang.

Menurut Rizal, Teuku yang dulunya Kepala Divisi Penanggungjawab kerjasama operasi (KSO) Adhi Karya dan Wijaya Karya (AW) melakukan penggelembugan harga (mark up) besar-besaran untuk mendapat anggaran tinggi dari Kemenpora. Celi -panggilan Rizal- mencontohkan, Adhi Karya bersama PT Dutasari Citralaras (DCL) menggelembungkan harga panel listrik Masjid Hambalang. Rizal menyebut harga panel yang harusnya hanya Rp 1,5 juta, digelembungkan hingga Rp 55 juta.

"Ini datanya kami dapat dari audit Investigasi BPK. KPK kalau mau usut, kan sudah ketahuan mark up-nya, penangungjawabnya. Dimulai dari situ ada Teuku Bagus, karena dia penanggungjawabnya. Harusnya dari pinggir-pinggirnya ini dulu yang diusut, yang lakukan mark up setinggi langit," ujar Rizal dalam jumpa persnya di Jakarta Pusat, Jumat (4/1).

Berdasarkan data dari BPK itu, kata Rizal, KSO Adhi-Wika bekerjasama dengan PT DCL yang menjadi subkontraktor pekerjaan mechanical dan electrical engineering Hambalang, mengantongi kontrak senilai Rp 295 miliar. Angka itu merupakan hasil mark up sehingga negara dirugikan hingga Rp 75 miliar rupiah.

JAKARTA - Sejak mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alifian Mallarangeng menjadi tersangka kasus dugaan korupsi di proyek Hambalang,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News