Anggap Mayat sebagai Teman, Pernah Dengar Suara Lonceng...Horor
Sejak mulai kerja Oktober 2015 lalu, Kadek menyimpan banyak cerita. Terutama horor. Suatu ketika, ia pernah bekerja sendiri, piket menjaga jenazah. Tiba-tiba, telinganya jadi sangat sensitif mendengar berbagai suara yang tidak mungkin terjadi di sekitar atau luar ruangan.
“Ada yang ‘ganggu’ gitu, kayak suara benda jatuh, suara berderit-derit, sampai suara-suara lonceng,” tuturnya. Wajah, Kadek berubah serius.
Dalam kondisi seperti itu, Kadek biasanya lebih memilih banyak berdo’a dan memasrahkan diri agar Tuhan melindunginya selama bekerja. Syukurnya sampai saat ini, ia tidak pernah mengalami peristiwa yang lebih horor dari mendengar suara-suara itu.
“Saya pernah ikut sift siang sampai jam delapan malam dan juga harus on call istilahnya. Jadi jika sewaktu-waktu, tenaga saya dibutuhkan mengurusi jenazah seseorang, saya harus siap. Meskipun itu tengah malam,” tandasnya.
Tak ada pengecualian walau itu malam minggu, maka ia pun harus siap malam mingguan dengan mayat!
Lain cerita Kadek, lain juga cerita Nurhayati. Peristiwa paling mencekam dan menguras adrenalin adalah saat ia harus memandikan mayat (maaf) tanpa kepala.
“Saya sempat berfikir dan menyesali pekerjaan ini, tapi saya kembali memotivasi diri, harus kuat dan kuat. Ya inilah pekerjaan. Sampai akhirnya kini sudah jauh lebih siap menghadapi mayat. Apapun kondisinya,” tutur gadis lulusan SMK Keperawatan itu.
Bahkan, celetukan Heni Rahmayanti cukup membuat seisi ruangan meledak tertawa. “Saya suka kerja di sini, menyenangkan, tempatnya juga sejuk, full AC. Tempat ini bahkan lebih bagus dari kamar saya,” cetus gadis berkacamata, bertubuh subur itu.
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara