Anggap Normal, Berbicara Tetap dengan Verbal

Anggap Normal, Berbicara Tetap dengan Verbal
IBU TELADAN: Masniari Siregar bersama putrinya, Rachmita Maun Harahap (tengah), dan cucunya, Nabilla Putri Rasheedah. F: Dody Bayu Prasetyo/Jawa Pos/JPNN.com
Yang menarik, mereka lahir dalam rentang waktu yang amat pendek: delapan tahun. Hampir setiap tahun Masniari hamil, lalu melahirkan. Tak berselang lama hamil lagi. Karena itu, selisih usia enam anak ibu berjilbab tersebut tidak berbeda jauh. Hanya satu dua tahun.

 

Di antara enam anak Masniari, yang tunarungu adalah Barli, Erwin, Rachmita, dan Ade. Rajamuddin dan Linda lahir normal tak kurang suatu apa pun. Itulah kenyataan hidup yang harus dilakoni Masniari bersama suami. Mereka harus menangani anak-anak yang sejak lahir tidak bisa mendengar (tunarungu).

 

Meski begitu, Masniari tidak berkecil hati. Dia bersama suami menyatakan tidak pernah menyesal apalagi malu dengan kondisi anak-anaknya yang cacat itu. Buktinya, dia tetap merawat empat anaknya yang tunarungu tidak berbeda dengan dua anaknya yang normal. Dia tidak membeda-bedakannya. Hanya model komunikasinya yang berbeda.

 

"Rasanya tidak ada yang berbeda di antara mereka," kata Masniari ketika ditemui di rumahnya, kawasan Jalan Ciremai II, Perumahan Depkeu, Karangtengah, Ciledug, Banten, Senin (16/12).

 

Masniari Siregar termasuk ibu yang tegar dan inspiratif. Betapa tidak, puluhan tahun perempuan 68 tahun itu harus berjuang mengentas enam anaknya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News