Anggap Normal, Berbicara Tetap dengan Verbal
Kamis, 19 Desember 2013 – 10:22 WIB
Dia mengisahkan, kondisi empat anaknya tersebut baru diketahui ketika mereka berusia 4"6 tahun. Setiap kali dipanggil, mereka tidak langsung merespons. Dari situlah Masniari dan Ali menyadari bahwa empat anaknya menderita tunarungu.
"Awalnya sih kaget dan shock mengetahui anak-anak kami tidak bisa mendengar. Tapi, akhirnya kami bisa menerima anugerah dari Allah itu. Kami pun bertekad membesarkan mereka hingga sukses," ujar Masniari yang didampingi Nabilla Putri Rasheedah, cucunya dari Rachmita, putri keempatnya yang kini menjadi dosen Universitas Mercu Buana, Jakarta, meski tunarungu.
Yang jelas, begitu mengetahui anak-anaknya bermasalah dengan pendengarannya, Masniari langsung memeriksakan mereka ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Rasidin, Padang. Saat itu keluarga Masniari masih tinggal di Bukittinggi, Sumatera Barat.
"Saya bawa mereka ke RSUD setiap minggu untuk dites pendengarannya. Hasilnya, anak-anak kami memang tunarungu," ucap perempuan yang sering diundang menjadi pembicara di berbagai seminar motivasi, khususnya terkait cara menangani anggota keluarga yang cacat, tersebut.
Masniari Siregar termasuk ibu yang tegar dan inspiratif. Betapa tidak, puluhan tahun perempuan 68 tahun itu harus berjuang mengentas enam anaknya
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408