Anggap Normal, Berbicara Tetap dengan Verbal

Anggap Normal, Berbicara Tetap dengan Verbal
IBU TELADAN: Masniari Siregar bersama putrinya, Rachmita Maun Harahap (tengah), dan cucunya, Nabilla Putri Rasheedah. F: Dody Bayu Prasetyo/Jawa Pos/JPNN.com
Sejak itu, Masniari menyesuaikan diri dengan kondisi empat anaknya yang tunarungu. "Kalau kita sudah tahu mereka tidak bisa mendengar, kenapa terus dipanggil-panggil" Percuma. Jadi, saya yang harus mendatangi mereka atau minta ke saudaranya yang lain untuk memanggilkan," tuturnya.

 

Dalam berkomunikasi dengan empat buah hatinya itu, Masniari enggan menggunakan bahasa isyarat seperti halnya orang lain yang memiliki anggota keluarga yang senasib. Dia tetap menggunakan metode komunikasi verbal seperti berbicara dengan normal. Karena itu, setiap berbicara, dia selalu berusaha berhadap-hadapan langsung dengan anaknya yang tunarungu. Dengan demikian, si anak bisa melihat bentuk mulut ibunya serta ekspresi yang menyertainya.

 

"Saya tetap berbicara verbal agar mereka juga belajar ngomong. Alhamdulillah, lama-lama mereka bisa mengerti setiap kata yang saya ucapkan. Bukan dengan isyarat tangan," ucapnya.

 

"Saya bilang, ayo lihat wajah dan bibir mama, sayang. Mereka akhirnya paham dengan kata-kata yang saya katakan," tambah dia.

 

Masniari Siregar termasuk ibu yang tegar dan inspiratif. Betapa tidak, puluhan tahun perempuan 68 tahun itu harus berjuang mengentas enam anaknya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News