Anggap Normal, Berbicara Tetap dengan Verbal

Anggap Normal, Berbicara Tetap dengan Verbal
IBU TELADAN: Masniari Siregar bersama putrinya, Rachmita Maun Harahap (tengah), dan cucunya, Nabilla Putri Rasheedah. F: Dody Bayu Prasetyo/Jawa Pos/JPNN.com
Ketegaran Masniari bersama suami dalam mendidik anak-anaknya yang tunarungu menggugah simpati atasan Ali di Depkeu. Berkat simpati Dirjen Anggaran Depkeu yang kala itu dijabat Benyamin Parwoto, Ali bisa membawa anak-anaknya ke kota besar yang memiliki fasilitas pendidikan yang memadai untuk orang-orang tunarungu. Ali pun pernah dipindahtugaskan ke Surabaya, Serang, lalu Jakarta agar anak-anaknya bisa bersekolah dengan baik.

 

"Pemindahan tugas itu selalu terkait dengan masa depan pendidikan anak-anak saya yang tunarungu tersebut. Kami hanya bisa berterima kasih atas kebaikan Pak Parwoto kala itu," paparnya.

 

Saat Ali pindah dinas di Jakarta pada 1989, Parwoto juga memfasilitasi keluarga Masniari dengan sebuah rumah dinas yang cukup luas. "Rumah inilah yang dulu rumah dinas bapak," ujar Masniari.

Kendati begitu, tidak berarti Masniari tidak pernah mendapat cemoohan atas kondisi empat anaknya yang cacat tersebut. Suatu hari dia menerima perkataan yang kurang menyenangkan dari seorang wali murid di sekolah anaknya.

 

"Saya tidak pernah malu sedikit pun memiliki anak tunarungu. Tapi, yang namanya perasaan, sakit hati juga mendengar cemoohan orang kala itu," ungkapnya mengingat masa itu.

Masniari Siregar termasuk ibu yang tegar dan inspiratif. Betapa tidak, puluhan tahun perempuan 68 tahun itu harus berjuang mengentas enam anaknya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News