Anggap Pelapor TEMPO Berinisiatif Sendiri, PDIP Tak Akan Berikan Dukungan
Andreas menegaskan bahwa PDIP sangat menjunjung tinggi kebebasan pers. Bahkan, katanya, PDIP punya kenangan manis dengan pers.
"Kami menghormati kebebasan pers yang bertanggung jawab. PDI Perjuangan memiliki sejarah hubungan yang baik dengan media massa, termasuk ketika masa-masa sulit menghadapi pemerintahan otoriter," ucapnya.
Karenanya Andreas menyerahkan benar atau tidaknya pemberitaan TEMPO itu ke publik untuk menilainya. "Apakah berita itu suatu kebenaran atau hanya rangkaian cerita yang ditulis dengan kepentingan tertentu. Waktulah yang akan membuktikannya," tandasnya.
Lebih lanjut Andreas juga membantah klaim Maruly sebagai calon kepala daerah dari PDIP pada pilkada Kota Bandar Lampung. Sebab pengurus pusat partai berlambang kepala banteng itu justru mengusung nama selain Maruly. "DPP PDI Perjuangan sudah merekomendasikan nama lain sebagai calon wali kota," pungkasnya.
Seperti diketahui, siang tadi Maruly mendatangi Bareskrim Polri. Ia beralasan merasa dirugikan karena sebagai calon kepala daerah dari PDIP kena imbas pemberitaan TEMPO yang mengesankan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu anti-pemberantasan korupsi maupun KPK.(ara/jpnn)
JAKARTA - DPP PDIP mengaku tidak tahu-menahu tentang laporan ke polisi oleh Maruly Hendra Utama yang merasa keberatan dengan pemberitaan majalah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menjelang Peringatan Hari Dharma Samudera, KSAL Pimpin Ziarah di TMP Kalibata
- Kemensos Salurkan Bantuan untuk Lansia Terdampak Longsor di Boyolali
- Kick-Off Meeting Program & Anggaran 2025, Dirjen Bina Adwil Minta Jajaran Sukseskan Asta Cita
- Bambang Widjanarko PKPN Singgung soal Evaluasi Kabinet Merah Putih
- Ide Terobosan Seleksi PPPK 2024, Formasi Kosong Dialihkan Saja
- Data Terbaru Jumlah Pelamar PPPK 2024 Tahap 2, Target Belum Tercapai