Anggap Potensi Kerugian di 16 PTN Belum Tentu Korupsi
Mendikbud Tetap Tenang Sikapi Temuan BPK
Jumat, 07 September 2012 – 22:31 WIB
JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) baru-baru ini menemukan adanya potensi kerugian negara di 16 Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Tapi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh tetap tenang menyikapinya.
Nuh beralasan, temuan BPK itu belum tentu berarti telah terjadi korupsi. "Memang ada yang salah tapi tidak serta merta ada korupsinya. Makanya ada berita seperti itu kita tenang-tenang saja, yang rame hanya hawanya saja," kata Nuh di Gedung Kemendikbud, Jalan Sudirman Jakarta Selatan, Jumat (7/9).
Menurutnya, tidak semua potensi kerugian negara temuan BPK adalah korupsi karena selalu ada rekomendasi yang harus ditindaklanjuti. "Misalnya di Universitas X mengadakan alat-alat lab senilai Rp 5 miliar. Proses pengadaan sudah, tapi waktu dilakukan audit alat ini belum dipakai. Maka dari situ bunyinya ada potensi kerugian Rp 5 miliar," kata Nuh.
Nuh melanjutkan, rekomendasi BPK biasanya agar alat dan bartang hasil pengadaan segera dimanfaatkan. Jika alat tersebut sudah dimanfaatkan, katanya, berarti potensi kerugian negara sebesar Rp 5 miliar tersebut menjadi hilang.
JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) baru-baru ini menemukan adanya potensi kerugian negara di 16 Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Tapi Menteri
BERITA TERKAIT
- Sebut Kasus Hasto Politis, Todung Ungkit Ucapan Effendi Setelah Bertemu Jokowi
- Langkah Kejagung Menetapkan 5 Tersangka Korporasi Tanpa PT Timah Dinilai Mencurigakan
- KPK Panggil Petinggi BPR Bank Jepara Artha Terkait Kasus Kredit Fiktif Rp220 Miliar
- KPK Periksa Anggota DPR RI Maria Lestari
- Kerja Kapolda Metro dapat Sorotan Buntut Kasus DWP
- Tegas! Todung Nilai Pemeriksaan Mantan Penyidik KPK Aneh dan Melanggar KUHAP