Anggap Puan Tak Sreg karena Jokowi Ancam Dominasi Trah Soekarno

jpnn.com - JAKARTA - Isu kubu Puan Maharani tak sepenuh hati mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden, semakin santer terdengar. Kelompok yang berada di lingkaran Puan disebut-sebut tak sreg dengan sosok Jokowi.
Menurut pengamat politik yang juga Direktur Lembaga Survei Nasional (LSN), Umar S Bakry, adalah hal wajar bila muncul isu kubu Puan tak begitu memberikan dukungan kepada Jokowi. Sebab, Umar melihat ada semacam "ketakutan" bila Jokowi menguat maka dominasi trah Soekarno di PDIP akan terancam.
"Sejak awal Puan memang tampak kurang mendukung dimunculkannya Jokowi di pentas kepemimpinan nasional," kata Umar di Jakarta, Kamis (19/6).
Menurutnya, jika melihat rentetan peristiwa politik itu maka wajar bila kemudian mencuat isu PDIP tak solid mendukung Jokowi-JK. "Kesannya gestur yang diperlihatkan Jokowi memperlihatkan bahwa dirinya terlalu percaya diri dan kurang respek terhadap Puan sebagai politisi senior PDIP dan salah satu pewaris trah Soekarno," ungkap Umar.
Analisa serupa juga disampaikan pengamat politik dari Habibie Center, Bawono Kumoro. Menurutnya, merebaknya isu Puan tak sepenuh hati mendukung Jokowi merupakan konsekuensi dari pencalonan Gubernur DKI itu yang notabene bukan dari trah Soekarno.
Jokowi menjadi capres sebuah partai politik yang kental atau identik dengan Soekarno. "Akan ada berbagai dinamika berupa resistensi dan sebagainya dari pencalonan seseorang yang bukan berasal dari trah Soekarno tersebut," katanya.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto membantah pemberitaan yang menyebut Puan Maharani selaku ketua badan pemenangan pemilu di partai berlambang kepala banteng itu tak sepenuhnya mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di pemilu presiden. Hasto justru menyebut ada pihak yang ingin memecah belah kekompakan partai pengusung Jokowi-JK dengan menghembuskan isu untuk sebagai bentuk kampanye hitam.(boy/jpnn)
JAKARTA - Isu kubu Puan Maharani tak sepenuh hati mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden, semakin santer terdengar. Kelompok yang berada di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ahmadi Nur Supit Isyaratkan Regenerasi di SOKSI
- Banyak Gugatan Hasil Pilkada 2024, Legislator PDIP Kritik Kerja KPU
- Dana Otsus Kena Pemotongan, Senator Filep Wamafma Sampaikan 4 Poin Pandangannya
- Ketua KPU Ungkap Kebutuhan Anggaran RP 486 Miliar Buat PSU Pilkada
- Rahmat Saleh Ingatkan Pemerintah Soal Anggaran Pengamanan PSU
- Deddy Sitorus PDIP Mengajak Mengundurkan Diri secara Massal, Waduh