Anggap Rakyat Kehilangan Rasa Aman
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Presidium Prodem Andrianto menilai, kehidupan politik usai reformasi sangat liberal. Politik seolah untuk sebagian elite yang jauh dari tujuan menyejahterakan rakyat.
Menurutnya, tata kelola negara mengalami kelumpuhan total. Demokrasi juga dinilai berjalan prosedural namun jauh dari substansi. Selain itu, kekuasaan pemerintah dianggap dikuasai kepentingan asing.
“Bahkan belakangan ini kekuasaan yang ada menempatkan rakyat sebagai lawannya,” kata Andrianto dalam Rembuk Keprihatinan, Nasionalisme Dalam Ancaman di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (2/6).
Acara itu diikuti ratusan aktivis pergerakan dan demokrasi. Selain itu, beberapa tokoh juga datang. Di antaranya ialah Ketua GPII Karman BM, Ahmad Basarah (PA GMNI), Fery J Juliantono (Gerindra), Jumhur Hidayat (ARM), Said Iqbal (KSPI), Sunarti ( SBSI), dan Beni Pramula( IMM).
Andrianto menambahkan, kondisi ekonomi juga makin kacau karena kesenjangan si kaya dan miskin makin lebar. Kekuasan juga dianggap ultra liberal sehingga rakya menuntut reformasi di bidang ekonomi.
Selain itu, kekerasan juga menjadi makanan sehari-hari. Dia menilai, rakyat kehilangan rasa aman.
“Karena itu kami memperjuangkan terwujudnya ekonomi kerakyatan, reformasi dan demokrasi ekonomi, politik untuk kesejahteraan rakyat dan kehidupan bernegara yang humanis berdasarkan Pancasila,” katanya. (jos/jpnn)
JAKARTA - Ketua Presidium Prodem Andrianto menilai, kehidupan politik usai reformasi sangat liberal. Politik seolah untuk sebagian elite yang jauh
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Guntur Romli Sebut KPK Lakukan Manipulasi di Kasus Hasto
- Lestarikan Budaya Indonesia, AdMedika Dukung Sanggar Sobokartti Semarang
- Tinjau PSN PIK2, Mahasiswa Sebut Isu Negatif Tidak Sesuai Fakta
- Strategi Baru Komnas HAM Membangun Interaksi Publik Melalui Media Sosial
- Kubu Hasto Sebut KPK Berbohong soal Perintah Tenggelamkan HP
- Sidang Razman vs Hotman Ricuh, Legislator NasDem: Mendegradasi Muruah Pengadilan