Anggap Rokok Haram, Erdogan Usir Produsen Vape dari Turki
jpnn.com, ISTANBUL - Produsen rokok elektrik sepertinya harus berjuang ekstra keras untuk menembus pasar Turki, setidaknya selama Recep Tayyip Erdogan masih berkuasa. Pasalnya, presiden Turki itu sangat membenci vape.
Kebencian tersebut diekspresikan Erdogan secara gamblang dalam sebuah acara kampanye larangan merokok di Istanbul, Minggu (20/10). Dengan tegas dia mengatakan tidak akan pernah mengizinkan rokok elektrik diproduksi di Turki.
"Mereka (produsen) meminta tempat dan izin untuk memproduksi ini (rokok elektronik). Kami tidak memberikannya kepada mereka, kami tidak akan pernah melakukannya," kata Erdogan tanpa menyebut nama perusahaan yang dimaksud.
"Pergi dan lakukan investasi Anda di tempat lain," sambungnya.
Vape tidak ilegal di Turki, tetapi mengimpor rokok elektrik bisa dijerat dengan hukum pidana. Meski begitu, banyak orang membeli rokok elektrik melalui distributor online, yang juga menyediakan cairannya.
Erdogan sendiri dikenal sebagai pemimpin yang tidak suka alkohol dan rokok. Dia kerap mengimbau warga Turki untuk berhenti merokok dan minum. Imbauan yang sama dia ulangi akhir pekan kemarin.
"Saya tidak membuat banyak imbauan, tetapi sebagai seorang presiden, saya memberi tahu orang-orang yang saya suka bahwa ini adalah haram (dilarang dalam Islam)," ucapnya seperti dimuat Reuters. (rmol/jpnn)
Produsen rokok elektrik sepertinya harus berjuang ekstra keras untuk menembus pasar Turki, setidaknya selama Recep Tayyip Erdogan masih berkuasa. Pasalnya, presiden Turki itu sangat membenci vape.
Redaktur & Reporter : Adil
- Pasar Meningkat, Pemain Baru Rokok Elektrik Bermunculan
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Wamenperin Faisol Riza Merespons Protes Kunjungan ke Turki
- Mulai Bulan Depan, Vape Jadi Barang Haram di Vietnam
- FUEL Luncurkan Inovasi Terbaru, Liquid dengan Varian 'Ice Cream Series'
- Demi Anak-Anak, Inggris Bakal Larang Vape Sekali Pakai Tahun Depan