Anggap SBY tak Pede
Kinerja Menteri Basis Parpol Dipertanyakan
Minggu, 17 Oktober 2010 – 06:24 WIB

SETAHUN SBY-BOEDIONO : Dari kiri, pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparinga dan Pengamat Ekonomi Faisal Basri dalam diskusi polemik di Jakarta, Sabtu (16/10). Diskusi tersebut mengangkat tema Setahun Pemerintahan SBY-Boediono. Foto : MOHAMAD QORI/RM
JAKARTA -- Akhir Oktober ini, usia Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II memasuki satu tahun. Sebuah diskusi dengan tema Satu Tahun SBY-Boediono kemarin menyoroti kinerja kabinet. Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menilai Presiden SBY melakukan kesalahan mendasar dengan membentuk kabinet yang terlalu mengakomodasi kelompok politik. Padahal, Partai Demokrat menang dengan angka signifikan dan SBY terpilih dalam satu putaran. "Masih banyak menteri lain yang mungkin layak langsung diberi kartu merah. Tapi, karena para menteri ini merupakan elite partai, mereka bisa aman dari evaluasi negatif UKP4," kata Burhan. Secara eksplisit dia menyindir Menteri Agama Suryadharma Ali (Ketum DPP PPP), Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar (Ketum DPP PKB), serta Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini (Wasekjen DPP PKB).
"Seolah-olah tidak percaya diri," kata Burhan dalam diskusi di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, kemarin (16/10). Dia menyebut di antara 34 menteri, terdapat 19 menteri dari parpol. Sementara di antara menteri-menteri nonparpol, lanjut dia, juga banyak yang tidak sesuai dengan prinsip meritokrasi dan the right man in the right place.
Baca Juga:
"Karena menteri-menterinya hasil dagang sapi, akhirnya kita sulit berharap banyak (pada pemerintahan). Ini sudah terlihat," ujarnya. Dalam evaluasi Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) yang dirilis beberapa waktu lalu, ada tiga menteri "Menkominfo Tifatul Sembiring, Menkum HAM Patrialis Akbar, dan Menteri PU Djoko Kirmanto" yang disebut mendapat rapor merah. Namun, menurut Burhan, seharusnya lebih dari tiga menteri yang berkinerja kurang baik.
Baca Juga:
JAKARTA -- Akhir Oktober ini, usia Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II memasuki satu tahun. Sebuah diskusi dengan tema Satu Tahun SBY-Boediono
BERITA TERKAIT
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Raih Cum Laude dan Menjadi Wisudawan Terbaik FISIP UI
- BPKH Temui Pengurus PBNU, Minta Dukungan Terkait Revisi UU Pengelolaan Keuangan Haji
- Sambut Ramadan, Ketum Kadin DKI Diana Dewi Ziarah ke Makam Orang Tua
- Sumpah Advokat Razman Arif Dibekukan, Chandra Sampaikan Pendapat Hukum
- Pengumuman Seleksi Administrasi PPPK Tahap 2 Muncul Jabatan Tampungan, BKN Angkat Suara
- Wamentrans Viva Yoga Mengajak Alumni Cipayung Plus Berkolaborasi Membangun Bangsa