Anggap Survei LSI Pasca-Pilpres Bentuk Provokasi
jpnn.com - JAKARTA - Pengumuman hasil survei pasca penyelenggaraan Pemilu Presiden 2014 yang dirilis oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dinilai mengandung problematika secara akademik dan tidak etis. Menurut Direktur Index Indonesia, A Agung Prihatna, survei itu merupakan tindakan provokatif untuk mempengaruhi opini publik sekaligs sebagai upaya menjatuhkan mental tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Itu hanya provokasi politik dan penggiringan opini masyarakat untuk mempercayai hasil rekapitulasi suara yang sudah ditetapkan KPU. Apalagi sudah menjadi pengetahuan umum bahwa lembaga ini (LSI, red) menjadi bagian dari tim pemenangan pasangan Jokowi-JK," kata Agung di Jakarta, Kamis (15/8).
Karena itu, Agung mengingatkan publik harus berhati-hati membaca hasil survei pasca-pemilu. Sebab, katanya, pada umumnya hasil survei pasca-pemilu mengalami bias akibat faktor keadaan sosial yang dianggap baik. Responden survei umumnya memberikan jawaban mengacu pihak yang dinyatakan menang dalam pemilihan dan cenderung tidak ingin dianggap melawan ketetapan pihak yang berwenang (authority holders).
Lebih lanjut Agung mengatakan, survei terletak pada metodologi, teknis pengumpulan data dan teknik pengambilan sampel yang sering dimainkan oleh lembagai survei. "Sampel-sampel di daerah terpencil dan sulit dijangkau, biasanya ditinggalkan karena masalah efisiensi, akibat komersialisasi dan bias," ujarnya.
Agung juga mengatakan, dalam berbagai referensi sahih, survei pasca-pilpres tidak dimaksudkan untuk melihat elektabilitas para kandidat, melainkan untuk melakukan evaluasi proses pemilihan dan melihat kecenderungan perilaku pemilih (voters behaviour). “Karena para pollster (pengumpul jajak pendapat, red) tahu betul menampilkan nilai elektabilitas untuk dibandingkan dengan hasil rekapitulasi penyelenggara pemilu tidak berguna karena problem bias," katanya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Pengumuman hasil survei pasca penyelenggaraan Pemilu Presiden 2014 yang dirilis oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dinilai mengandung
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi