Anggap Tim Densus Penggerebek Teroris Ciputat Tak Cerdas
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Sidarto Danusubroto mengkritik cara polisi menggerebek kelompok terduga teroris di Ciputat baru-baru ini. Menurutnya, proses penggerebekan terlalu lama dan memakan banyak korban.
"Operasi berlangsung kurang lebih sembilan jam. Enam terduga teroris tewas ditembak dan hanya satu selamat ditangkap, itu perlu dikaji oleh pimpinan Polri. Terlalu lama dan terlalu banyak korbannya," kata Sidarto di gedung Nusantara III, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (2/1).
Bahkan Sidarto secara khusus menyebut tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri yang terlibat dalam operasi penggerebekan di Ciputat itu perlu dievaluasi. Mantan petinggi Polri itu mengatakan, katinya terduga teroris berarti hilangnya informasi.
Sidarto menegaskan, para teroris pasti memilih melawan hingga titik darah penghabisan. Sebab jika tertangkap hidup-hidup, mereka berpandangan hal itu justru membahayakan jaringan. Apalagi kalau sampai menyerah, bisa-bisa dianggap berkhianat dan membocorkan informasi kawanannya.
"Dalam bertindak, Polri jangan terjebak dengan filosofi mereka itu. Cari cara yang lebih cerdas hingga korban jiwa dari pihak mana pun bisa diminimalisir. Jika berhasil melumpuhkan teroris hidup-hidup, itu akan memudahkan penyelidikan kasus," imbuh mantan Kapolda Jawa Barat ini. (fas/jpnn)
JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Sidarto Danusubroto mengkritik cara polisi menggerebek kelompok terduga teroris di Ciputat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Anindya Bakrie Akan Dikukuhkan Jadi Ketum Kadin Indonesia Periode 2024-2029
- Diperiksa, eks Ketua KPU Sebut Penyidik KPK Tanyakan Hal yang Sama Seperti 5 Tahun Lalu
- Lukman Edy: Mensos Gus Ipul Akan Buka Mukernas I DNIKS 2025
- Demo Honorer Hari Ini: PPPK Penuh Waktu Harga Mati!
- Dukung Pariwisata, Bea Cukai Bitung Fasilitasi Kedatangan Kapal Pesiar MS Noordam
- KPK Cecar Plt Dirjen Imigrasi soal Tim yang Bentuk Yasonna Terkait Harun Masiku