Anggap Wajar Jokowi Gunakan KPK untuk Coreti Calon Menteri
jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Hanura, Sarifuddin Sudding membela langkah Presiden Joko Widodo mencari menteri dengan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Suding, langkah presiden yang dikenal dengan panggilan Jokowi itu demi mewujudkan cita-citra Trisakti yang menuntut para menteri bersih dari kasus korupsi.
Menurut Suding, akan sangat sulit bagi Jokowi mewujudkan cita-cita Trisakti tentang kemandirian ekonomi, kedaulatan politik dan kepribadian budaya jika para menteri tersandera kasus korupsi. "Ini yang mendasari Jokowi menggunakan KPK menelusuri seluruh calon menterinya agar pemerintahannya tidak tersandera oleh para pembantunya," kata Sudding di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (4/11).
Atas permintaan Presiden jokowi, lanjut Sudding, KPK mengeluarkan rekomendasi. "Hanya KPK, Jokowi dan Tuhan yang tahu siapa yang diberi tanda. Publik hanya mereka-reka," tegasnya.
Upaya tersebut lanjut Sudding, patut dihargai. "Bagaimana lantai kotor dibersihkan dengan sapu kotor," ujarnya.
Terkait adanya enam anggota kabinet yang dilaporkan masyarakat ke KPK karena diduga bermasalah, Suding memiliki penilaian tersendiri. Sudding menambahkan, mestinya kalau enam menteri memang masuk daftar merah KPK, Presiden Jokowi segera menggantinya.
"Memang sangat tidak elegan kalau ada yang distabilo KPK tapi masih tetap di kabinet, ini sesuatu yang sungguh sangat tidak elegan. Kalau itu memang ada," kata Sudding.(fas/jpnn)
JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Hanura, Sarifuddin Sudding membela langkah Presiden Joko Widodo mencari menteri dengan melibatkan Komisi Pemberantasan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- APP Group Tegaskan Dukungan Pengelolaan Mangrove Berkelanjutan di COP 29 Azerbaijan
- KAI Properti Hadir di KAI Expo 2024
- Mendiktisaintek Ogah Ikut Campur Urusan Bahlil dan UI
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2: Honorer Masa Kerja 2 Tahun Kurang 1 Bulan Bisa Dibantu?
- Jessica Wongso Keluar dari Ruang Sidang, Gegara Hakim Memberikan Izin kepada Jaksa
- Belajar dari 20 Kampus Dunia, Rahmat Bastian Bawa 10 Kiat Optimalisasi ILUNI FHUI