Anggap Zulhas Patut Dicurigai, Deddy Yevri PDIP Berharap kepada Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Sitorus mempertanyakan rapat kerja antara komisinya dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) yang seharusnya dilaksanakan pada Rabu (14/12), tetapi urung terlaksana.
Legislator dari PDI Perjuangan itu mengatakan DPR akan menggelar rapat paripurna penutupan masa sidang pada Kamis (15/12) untuk memasuki reses hingga 9 Januari 2023.
“Besok sudah penutupan masa sidang, tetapi rapat terakhir ditunda tanpa kejelasan dari Kementerian Perdagangan,” ujar Deddy melalui keterangan pers ke media.
Menurut Deddy, sudah dua jadwal raker Komisi VI DPR dengan Mendag Zulkifli Hasan dalam waktu satu bulan ini dibatalkan tanpa kejelasan dari pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Kalimantan Utara itu menjelaskan seharusnya Komisi VI DPR menggelar rapat kerja untuk mengevaluasi penyerapan anggaran Kemendag dan memastikan ketersediaan komoditas pangan maupun bahan pokok lainnya menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
Deddy menegaskan saat ini merupakan masa-masa krusial untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga terkendali.
“Akan tetapi, kali ini Komisi VI DPR tidak bisa melaksanakan kedua agenda penting tersebut karena sikap menteri perdagangan yang cenderung memutus komunikasi dan secara sepihak membatalkan rapat,” kata Deddy.
Oleh karena itu, Deddy menilai menteri yang juga ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut mengabaikan tugas dan wewenang DPR yang diatur konstitusi.
Legislator PDIP Deddy Yevri Sitorus meminta Presiden Jokowi mengingatkan Mendag Zulkifli Hasan.
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Mendag Buka-bukaan Penyebab Kenaikan Harga Minyakita
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri
- ASDP Maksimalkan Layanan Penyeberangan Jawa-Bali untuk Menyambut Natal dan Tahun Baru
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi