Anggaran Bangun Masjid Rp 8 Miliar tapi Kondisinya Memprihatikan
jpnn.com, KUPANG - Masjid Raya NTT yang merupakan kebanggaan masyarakat Kupang khususnya umat Muslim kondisinya memprihatinkan.
Platfon masjid yang baru diserahterimakan dari Kementerian Agama kepada Imam Masjid Raya pada 2014, itu hampir 50 persennya ambrol.
Menurut Imam Masjid Raya NTT H M Djafar, tempat ibadah ini sudah ada sejak 1962. Namun kemudian dipugar pada 2012/2013 dengan dana APBN Rp 8 miliar.
"Masjid ini baru diserahterimakan 2014, ada 800-an jemaah yang salat di sini,” kata Haji Djafar yang juga ketua Dewan Penasihat MUI NTT ini.
Tidak hanya plafon yang ambrol, di dalam masjid ada beberapa titik bocor. Jangan heran saat hujan, jemaah akan melihat ember di mana-mana.
“Kalau hujan, ada beberapa titik yang bocor dan terpaksa ditampung dengan ember biar tidak mengganggu jemaah,” ujarnya.
Dia menyebutkan, kondisi ini terjadi karena saat pengerjaan masjid pengawasannya kurang. Akibatnya pengerjaannya asal-asalan dan tidak teliti.
Meski begitu, Haji Djafar enggan meminta dana kepada Pemprov NTT untuk perbaikan masjid tersebut. Dia hanya mengandalkan kotak amal masjid.
Masjid Raya NTT yang merupakan kebanggaan masyarakat Kupang khususnya umat Muslim kondisinya memprihatinkan.
- Kinerja APBN 2024 On Track, Penerimaan Bea Cukai Capai Rp 257,8 Triliun hingga November
- Kemenag Kembali Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik, Tertinggi
- Kementerian Agama Meraih Predikat Sangat Baik IPPN 2024
- Tinjau Makan Bergizi Gratis, Pj Gubernur Kaltim Siap Sukseskan Program Pemerintah
- Menkeu: APBN Defisit Rp 401 Triliun
- Tekan Peredaran Rokok Ilegal di Sulsel, Bea Cukai Gelar Sosialisasi Ketentuan Pajak