Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Tahun Depan Lebih Rendah
Karena itu, pagu indikatif anggaran turun, namun tetap disesuaikan dengan kemampuan instansi masing-masing untuk melakukan efisiensi.
’’Lebih banyak ke belanja yang produktif. Sementara itu, kerja sama dengan BUMN dan swasta masih bisa dilakukan untuk program-program infrastruktur,’’ kata Asko saat rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Kamis (27/6).
Selama lima tahun terakhir, secara keseluruhan, belanja pemerintah pusat naik 8,2 persen tiap tahun.
Untuk belanja pegawai, rata-rata anggaran naik 9,5 persen. Sementara itu, belanja barang dan belanja modal masing-masing naik 14,3 persen dan 4,1 persen.
Asko menyatakan, belanja modal masih tetap akan meningkat. Namun, belanja modal yang dimaksud adalah yang arahnya bertujuan meningkatkan aset.
Misalnya, belanja modal tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi, serta jaringan.
Kebijakan itu memaksa pemerintah pusat pandai menyeimbangkan belanja dengan penerimaan negara.
Padahal, pemerintah telah mengeluarkan berbagai insentif fiskal. Belanja perpajakan (tax expenditure) pun diprediksi meningkat.
Anggaran belanja pemerintah pusat pada 2019 lebih rendah 0,25 daripada tahun ini yang mencapai Rp 855,4 triliun.
- Natalius Pigai Sudah Bicara ke Sri Mulyani soal Anggaran Kementerian HAM
- Penempatan Sri Mulyani Dinilai Ada Kaitannya dengan Bunga Utang yang Makin Bengkak
- Soroti Kasus Kekerasan di Lingkungan Pendidikan, Lestari Moerdijat Tekankan Hal Ini
- Pilgub Banten: Andra-Dimyati Bakal Mencontoh Cara Singapura Bangun SDM Berkualitas
- Apa Itu Kepabeanan dan Cukai? Tolong Dipahami Baik-baik Penjelasan Berikut Ini
- Ekonom Soroti Kredit Macet di LPEI