Anggaran Daerah Masih Dibajak Elit Lokal
Senin, 20 Desember 2010 – 06:52 WIB
Akibatnya, lanjut dia, implementasi program akselerasi di bidang pendidikan, kesehatan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan penanggulangan kemiskinan hanya bersifat residual. "Hanya kebagian sisa "sisanya saja, karena sebagian besar sudah dibelanjakan untuk kepentingan belanja pegawai dan birokrasi," tegasnya.
FITRA merekomendasikan sejumlah langkah untuk mencegah terulangnya kesalahan pengelolaan anggaran daerah. Di antaranya, perubahan UU Perimbangan Keuangan Pusat "Daerah dengan memberikan kewenangan fiskal yang lebih luas dan alokasi yang lebih besar kepada daerah. Selanjutnya, perlu moratorium (penghentian sementara) rekrutmen PNS Daerah dibarengi reformasi birokrasi tingkat daerah. "Pengaturan penggunaan bansos, bantuan parpol, belanja operasional, dan perjalanan dinas harus diperketat," tandas Hadi. (pri)
JAKARTA - Anggaran daerah masih menjadi "target empuk" yang rawan dibajak elit daerah. Pola yang digunakan bermacam "macam, mulai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan