Anggaran Defisit, Anggota Dewan Hanya 1 Kali Dinas Luar

jpnn.com - BONTANG - Postur Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Bontang terpaut di angka Rp 1 triliun. Hal tersebut diprediksi terus berlanjut hingga tahun depan.
Dari hasil rapat terbatas bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) bisa disimpulkan bahwa Dana Bagi Hasil (DBH) Bontang bakal meningkat pada 2018-2019 mendatang.
Ketua DPRD Bontang Kaharuddin Jaffar mengimbau pemerintah melakukan efisiensi anggaran di segala aspek bidang. Mulai kegiatan seremonial ataupun perjalanan dinas luar daerah.
“Kondisi ini akan bertahan hingga tiga tahun ke depan,” tegas pria yang akrab disapa KJ itu seperti dilansir laman Samarinda Pos, Selasa (30/8).
Sebagai langkah awal, DPRD Bontang berencana memangkas anggaran perjalanan dinas luar pada anggaran 2017 nanti. Sayangnya Kahar tidak menyebutkan berapa persen anggaran yang bakal dipotong.
Dia menjelaskan, ke depan perjalanan dinas luar bakal digelar hanya satu kali per bulan. Saat ini, kata Kahar, anggota DPRD dua hingga tiga kali melakukan perjalanan dinas luar dalam sebulan.
Politikus partai Golkar ini mengatakan, melihat kondisi keuangan daerah, perjalanan dinas luar pun harus mempertimbangkan kemampuan fiskal.
“Toh saat ini hanya DPRD Bontang yang belum menyesuaikan biaya perjalanan dinas. Berbeda dengan daerah lainnya, justru meningkat. Kalau di Bontang yang ada malah turun,” ungkapnya. (rm-2/rin/jos/jpnn)
BONTANG - Postur Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Bontang terpaut di angka Rp 1 triliun. Hal tersebut diprediksi terus berlanjut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung