Anggaran Kemiskinan Belum Efektif
Jumat, 18 Februari 2011 – 10:50 WIB
JAKARTA - Anggaran penanggulangan kemiskinan yang meningkat signifikan tiap tahun, tidak sebanding dengan penurunan angka kemiskinan yang berjalan lambat. Program penanggulangan kemiskinan masih belum bisa keluar dari masalah klasik seperti birokrasi yang tidak efektif, serta sebaran program di kementrian yang tak terintegrasi. Indonesia bahkan terancam disalip oleh negara-negara tetangga yang selama ini perekonomiannya lebih terbelakang seperti Vietnam dan Laos. Untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan, kata Faisal, pemerintah harus mampu mendinamiskan sektor tradeable, terutama pertanian, yang menghidupi duapertiga masyarakat Indonesia. "
Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri mengungkapkan hal itu dalam sebuah diskusi di Jakarta kemarin. "Ada persoalan efektivitas dalam anggaran kemiskinan," kata Faisal.
Baca Juga:
Anggaran kemiskinan dalam APBN meningkat dari tahun 2004 sebesar Rp 18 triliun, menjadi Rp 80,1 triliun di 2010. Namun, angka kemiskinan hanya turun dari 36,1 persen di tahun 2004, menjadi 31,0 persen di 2010. "Jadi ini memang ada yang salah, dan tidak ada yang pantas dibangga-banggakan," kata Faisal.
Baca Juga:
JAKARTA - Anggaran penanggulangan kemiskinan yang meningkat signifikan tiap tahun, tidak sebanding dengan penurunan angka kemiskinan yang berjalan
BERITA TERKAIT
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad