Anggaran Pemilu Dinilai Janggal
ICW Temukan Item Biaya Honorarium Tak Bertuan
Jumat, 06 Februari 2009 – 08:11 WIB
JAKARTA – Anggaran Pemilu 2009 yang mencapai Rp 13,5 triliun diduga terindikasi penyimpangan. Indonesian Corruption Watch (ICW) Kamis (5/2) menyatakan, ada sejumlah proyek dalam anggaran Komisi Pemilihan Umum itu yang janggal. Sebab, peruntukan dan fungsinya tidak jelas.
Wakil Koordinator ICW Adnan Topan Husodo di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (5/2) menegaskan, pada sejumlah daftar isian penggunaan anggaran (DIPA) Pemilu 2009 diduga ada penyalahgunaan. "Jika dibandingkan dengan proyeknya, anggaran yang dimasukkan terlalu besar," kata Adnan kepada wartawan.
Baca Juga:
Tercatat, ada 16 proyek yang dituding bermasalah. Namun, di antara jumlah itu, ada empat proyek yang patut mendapat perhatian lebih. Proyek pemutakhiran serta pemeliharaan data pemilih menjadi anggaran pertama yang dicurigai.
KPU menganggarkan untuk proyek tersebut sebesar Rp 2,3 miliar. Dia mengatakan, anggaran tidak perlu dialokasikan lagi. Penyebabnya sudah jelas, data pemilih untuk pemilu legislatif diperbarui sejak Oktober 2008. "Tahapannya juga sudah lewat. Jadi, seharusnya tidak perlu dialokasikan," jelasnya.
JAKARTA – Anggaran Pemilu 2009 yang mencapai Rp 13,5 triliun diduga terindikasi penyimpangan. Indonesian Corruption Watch (ICW) Kamis (5/2)
BERITA TERKAIT
- Geram dengan KPK, Megawati: Siapa yang Memanggil Kamu Hasto?
- Setelah Sengketa Pilpres 2024, MK Bersiap Menyidangkan PHPU Pileg
- Apresiasi Putusan MK, AHY: Pimpinan Hadapi Tekanan dan Beban Luar Biasa
- MK Anggap Tidak Ada Keberpihakan Presiden terhadap Prabowo-Gibran
- KPU Bakal Umumkan Hasil Rekapitulasi Setelah Waktu Berbuka
- KPU Upayakan Rekapitulasi Nasional Rampung Sebelum 20 Maret