Anggaran Pemilu Rp 76,6 Triliun, Petani Kopi: Pangkas Separuh Untuk Bantu Rakyat

Dia tak menampik Pemilu merupakan hajatan penting lima tahunan di mana rakyat memilih pemimpin atau wakil-wakil mereka. Namun, pelaksanaan Pemilu di tengah situasi pandemi dengan anggaran besar sebaiknya dihindari.
“Jangan kesannya berpesta di atas penderitaan rakyat,” tegas Ahmad Wiluyo.
Senada dengan Wiluyo, Muslimin mengaku kaget dengan anggaran Pemilu. Dia memang tidak tahu persis apa saja proses persiapan berikut tahapan dalam Pemilu yang menghabiskan anggaran besar tersebut.
Namun baginya, menghabiskan anggaran Rp 76,6 triliun hanya untuk memilih presiden atau wakil rakyat terasa sia-sia.
“Mahal atau murah kan hasilnya sama, tetap kita hormati. Ini bukan seperti beli sayur atau ikan di pasar,” tegas Muslimin.
Dalam hukum jual beli, biasanya makin mahal suatu barang makin baik kualitasnnya. Begitu pun sebaliknya. Namun, hal tersebut tak berlaku dalam Pemilu di mana calon yang tampil dapat dipastikan tokoh terbaik bangsa.
“Siapa pun presidennya sama saja, pasti berniat baik dan pasti kami ikuti. Buat apa mahal," tegas Muslimin.(fri/jpnn)
Komunitas Petani Kopi Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran, Lampung protes terhadap anggaran Pemilu 2024 yang mahal yakni Rp 76,6 triliun.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Puan Sebut 3 Pasal Perubahan Dalam RUU TNI Sudah Dibahas dan Mendapat Masukan dari Masyarakat
- Bersilaturahmi dengan Kepala Daerah yang Diusung Partai Hanura, OSO: Sejahterakan Rakyat
- Ibas Ajak Semua Kader Demokrat Buat Program untuk Kesejahteraan Rakyat
- Musrenbang 2025, Pj Gubernur Jateng Ajak Seluruh Pihak Fokus pada Rakyat
- Saatnya Mengembalikan Muruah MPR Sebagai Pelaksana Kedaulatan Rakyat
- Presiden Prabowo Ungkap Ciri Negara yang Gagal, Oalah