Anggaran Pendidikan Makanan Empuk Koruptor
Kamis, 24 Januari 2013 – 17:05 WIB
JAKARTA - Divisi Monitoring Publik Indonesia Corruption Watch (ICW) Siti Juliantari mengatakan, sepanjang tahun 2012, ICW menemukan masih banyak praktek penyimpangan anggaran pendidikan di kabupaten kota. Baik dari DAK, hibah maupun APBD. Salah satunya DKI Jakarta.
Modusnya pun bermacam-macam, seperti pengadaan sarana prasarana pendidikan, penggelembungan harga, pungutan liar, penggelapan hingga proyek fiktif. "Anggaran pendidikan yang besar merupakan sasaran empuk untuk dikorupsi, bukan hanya di DKI Jakarta," kata Siti di kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (24/1).
Kondisi ini menurut dia sangat mengkhawatirkan mengingat alokasi anggaran pendidikan di DKI Jakarta terus meningkat setiap tahun. Mulai dari Rp5,46 triuliun tahun 2010, menjadi Rp7,54 triliun tahun 2011 dan melenjit ke angka Rp9,78 triliun tahun 2012.
Karena itu, Pemprov DKI Jakarta harus meningkatkan tata kelola anggaran pendidikan agar kebocoran dan penyelewengan bisa ditekan, sekaligus berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia.
JAKARTA - Divisi Monitoring Publik Indonesia Corruption Watch (ICW) Siti Juliantari mengatakan, sepanjang tahun 2012, ICW menemukan masih banyak
BERITA TERKAIT
- Wisuda ke-7 i3L, 180 Lulusan Siap Melangkah ke Dunia Profesional
- Gelar Perayaan Natal 2024, Untar: Simbol untuk Menciptakan Kebersamaan
- IGC Perkenalkan Pendidikan Karakter Melalui Program Makanan Bergizi di Sekolah
- Wamen Stella Cristie Dorong Insentif Dosen untuk Penelitian
- Lewat Program ini PMI di Singapura Dipersiapkan Agar Punya Masa Depan Lebih Cerah
- UC & TPS Gelar Kompetisi Kewirausahaan, Sinergi Dunia Akademis dengan Industri