Anggaran Pertahanan Negara Dikorupsi Berdampak Pada Pertahanan

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menyesalkan masih ada praktik korupsi dalam pengadaan proyek yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016.
Terlebih lagi, suap menyuap itu terkait proyek pertahanan yang punya nilai strategis kepada kondisi negara.
"Pengadaan ini strategis untuk keamanan dan ini penting. Anggaran pertahanan negara dikorupsi bisa berdampak pada pertahanan," kata Syarif di kantor KPK, Kamis (25/12).
Syarif mengatakan, Bakamla punya tiga proyek strategis yang keseluruhan bernilai Rp 400 miliar pada 2016.
Salah satunya pengadaan satelit monitor di Bakamla bernilai Rp 200 miliar yang dalam pengadaannya terjadi praktik suap menyuap.
"Jadi Rp 200 miliar untuk (pengadaan satelit monitoring)," kata dia.
JAKARTA - Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menyesalkan masih ada praktik korupsi dalam pengadaan proyek yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja
- Wali Kota Jakarta Selatan Mendukung Program Mainstreaming HAM untuk ASN dan Masyarakat
- Peringati Hari Bumi, PT Pupuk Indonesia Utilitas Tanam 500 Pohon di Gresik
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira, Pengangkatan PPPK Paruh Waktu Sudah Dijawab BKN, Honorer R1-R4 Bisa Tenang
- Hujan Lebat saat Pelantikan Ribuan PPPK 2024, Penanda Perjuangan Panjang Tak Sia-sia
- IKA UII Siap Berkontribusi untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045
- Kapan Pengisian DRH NIP PPPK Paruh Waktu? Jawaban Prof Zudan Makin Jelas