Anggaran Pilkada 2018 Lebih Besar Dari Tahun Sebelumnya
jpnn.com, JAKARTA - Anggaran penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak terus meningkat dari tahun ke tahun.
Pada 2015, Pilkada yang digelar di 269 daerah hanya menghabiskan anggaran Rp 6,7 triliun.
Meningkat menjadi Rp 10 triliun lebih pada Pilkada serentak 2017 yang digelar di 101 daerah.
Kini diperkirakan mencapai Rp 20 triliun pada Pilkada 2018 yang akan digelar di 171 daerah.
"Dulu kenapa murah karena satuan belanja pakai standar APBD. Misalnya (biaya perjalanan dinas,red) dari kecamatan ke desa dulu Rp 12.500/hari," ujar Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Otda) Sumarsono pada Rapat Persiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2018, Jakarta Selatan, Senin (23/10).
Saat ini, satuan belanja dalam penganggaran, kata Sumarsono, menggunakan standar nasional atau APBN.
Biaya perjalanan dinas dari kecamatan ke desa diperkirakan bisa mencapai Rp 120 ribu/hari.
Karena itu tidak heran biaya Pilkada 2018 jauh lebih besar.
Biaya pilkada di wilayah Papua termasuk paling besar karena antardaerah harus dengan pesawat
- Anggaran Untuk Pilkada 2024 di Cirebon Capai Rp 70 Miliar
- PDIP Diminta Hati-Hati Bicara soal Pendanaan Calon di Pilkada
- Mendagri Tito: Butuh Tambahan Anggaran Rp 1,4 Triliun untuk Pilkada 2020
- Versi DPD, Pilkada Berpotensi Hemat Anggaran Hingga Rp 2 Triliun
- Cerita soal Gubernur Nurdin Abdullah Terharu dan Bangga Dipercaya Bu Mega
- Tokoh Ini Minta Jokowi Segera Melantik Bupati dan Wabup Terpilih Talaud