Anggaran Pilkada Belum Cair, Ada Anggota KPUD Gunakan Uang Pribadi
jpnn.com - JAKARTA – Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperlihatkan tidak hanya masih terdapat tujuh daerah yang belum menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) bagi anggaran pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Namun dari 262 daerah yang sudah menandatangani NPHD, masih terdapat beberapa yang belum mencairkan anggaran.
“Banyak yang seperti itu di daerah (sudah tanda tangan NPHD tapi anggaran belum cair,red). Jadi repot kami. Akhirnya penggunaan dana itu, ada yang dari pinjaman,” ujar Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay.
Uniknya, uang pinjaman kata Hadar, mayoritas berasal dari Pemerintah Daerah. Selain itu ada juga KPUD yang terpaksa menggunakan uang kas dengan perhitungan ketika dana turun, pinjaman dikembalikan. Bahkan ada juga KPUD yang terpaksa menggunakan uang pribadi.
“Dulu bahkan ada kasus pinjam dari keluarganya. Tapi itu bisa jadi sulit nanti. Makanya kami ingin sekali dana itu segera turun. Kami inginkan tanggal 3 Juni batas waktunya. Karena kalau ada tanda tangan sepakat, tapi dananya belum ada padahal sudah dibutuhkan, percuma juga,” ujar Hadar.
Menurut Hadar, kalaupun anggaran pilkada belum sepenuhnya bisa cair, dapat disiasati dengan pola bertahap. Langkah tersebut dimungkinkan mengingat kebutuhan anggaran sesuai tahapan pelaksanaan.
“Jadi dana itu harus juga sudah cair, walaupun pencairan itu tidak harus semua. Sebagian lagi nanti enggak apa-apa,” ujar Hadar. (gir/jpnn)
JAKARTA – Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperlihatkan tidak hanya masih terdapat tujuh daerah yang belum menandatangani Naskah Perjanjian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pengukuhan Kepengurusan KWP 2024-2026, Ariawan: Saatnya Bersinergi dan Berkolaborasi
- KPK Dalami Keterlibatan David Glen di Kasus TPPU Abdul Gani Kasuba
- Jaksa Agung ST Burhanuddin Soal Jaksa yang Terlibat Judol Hanya Iseng-Iseng, Astaga!
- Pordasi Era Kepemimpinan Aryo Djojohadikusumo Siap Kirim Atlet ke Olimpiade LA 2028
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan