Anggaran Rp 100 Triliun Nganggur
Per September, APBN Baru Terserap 50 Persen
Jumat, 10 Oktober 2008 – 11:28 WIB
Hambatan dalam penyerapan itu, misalnya, revisi APBN 2008 yang seharusnya selesai April ternyata molor hingga September. Hambatan lain adalah permintaan eskalasi harga proyek pemerintah oleh kontraktor serta pembahasan revisi Keppres No 80 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
Baca Juga:
Bambang Sudibyo mengakui, pihaknya baru membelanjakan 56,16 persen alokasi anggaran di APBN 2008 per 30 September. Salah satu kendalanya adalah lambatnya revisi daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA). ''Kita akan percepat hingga target penyerapan anggaran 93 persen pada akhir tahun terpenuhi," katanya.
Berdasar catatan koran ini, Depdiknas termasuk instansi yang penyerapan anggarannya tidak pernah maksimal. Pada 2005, penyerapan anggaran Depdiknas hanya 96 persen. Pada 2006, penyerapan tersebut turun menjadi 95 persen. Tahun lalu, penyerapan anggaran di Depdiknas bahkan hanya 93 persen.
Paskah mengatakan, upaya yang dilakukan pemerintah untuk mempercepat penyerapan anggaran, antara lain, penyusunan kembali DIPA. ''Sekarang Keppres 80 yang terkait dengan eskalasi harga akan diproses ulang,'' ujarnya.
JAKARTA - Penyerapan anggaran belanja pemerintah benar-benar lambat. Hingga tiga bulan menjelang akhir tahun anggaran, penyerapan APBN masih kurang
BERITA TERKAIT
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja