Anggaran Siluman Rp 38,1 Triliun Mengalir ke IMF
Minggu, 16 Juni 2013 – 10:44 WIB
Menurut Uchok, jika pembayaran itu tetap dilaksanakan maka pemerintah sengaja menginjak-nginjak hak budget DPR. Sebab mereka tidak meminta persetujuan anggota dewan atas pembayaran kenaikan kuota ke 14 ini. Selain itu, pemerintah juga telah membajak cadangan devisa negara untuk kepentingan IMF dan kegengsian semata dalam pergaulan internasional dengan mendapatkan kuota ke 14.
Baca Juga:
Pembayaran itu menurut Uchok, menunjukan bahwa pemerintah lebih murah hati kepada IMF daripada kepada rakyat Indonesia. "Lihat saja, IMF mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 38,1 triliun, dan rakyat sendiri melalui BLSM (bantuan langsung sementara masyarakat) hanya mendapat Rp 9,3 triliun," ucapnya.
BLSM merupakan kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Satu rumah tangga miskin menerima BLSM sebesar Rp 150 ribu per bulan. Menurut Uchok, angka itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat miskin.
Bahkan ia mengungkapkan, alokasi anggaran sebesar Rp 150 ribu merupakan penghinaan untuk orang-orang miskin."Rp 150 ribu hanya cukup untuk satu hari habis bila membeli rokok dan pulsa saja," ujar dia.
JAKARTA - Direktur Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadafi mengatakan pembayaran pembiayaan
BERITA TERKAIT
- Polisi Belum Sampaikan Hasil Ekshumasi Jenazah Darso, Ini Alasannya
- Kolonel Laut Ade Permana Memohon kepada Panglima TNI Agar Kasusnya Ditinjau Kembali
- Diikuti 38 Negara, MTQ Internasional Siap Digelar di Jakarta
- Bea Cukai Berhasil Mencegah 7,4 Ton Narkoba Masuk Indonesia Sepanjang 2024
- Irjen Hendro Minta Anak Buah Sikat Habis Geng Motor yang Meresahkan
- Pengisian DRH NIP PPPK Sisa 18 Hari, Honorer Antre dari Subuh Tetap Tak Dapat Nomor