Anggaran Subsidi BBM Mencapai Rp 502 Triliun? PKS: 'Statement' Lebay
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menilai pernyataan pemerintah soal subsidi bahan bakar minyak (BBM) dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 502 triliun sangat berlebihan.
Sebab, angka APBN perubahan sebesar Rp 502 triliun rupiah bukan hanya untuk subsidi BBM melainkan untuk pembayaran subsidi dan kompensasi baik untuk BBM, gas LPG 3 kilogram, serta listrik.
Termasuk dalam angka itu juga utang dana kompensasi pemerintah untuk 2021.
Kemudian, subsidi BBM dan LPG 3 kilogram untuk 2022 setelah disesuaikan dengan harga terbaru menjadi Rp 149,3 triliun. Dengan demikian, subsidi untuk LPG 3 kilogram lebih besar daripada subsidi untuk BBM.
"Jadi statement yang lebay, kalau angka Rp 502 triliun rupiah itu disebut hanya untuk subsidi BBM 2022," ungkap Mulyanto seperti dikonfirmasi JPNN.com, Minggu (28/8).
Selain itu, dia meminta pemerintah jujur dalam menyampaikan data keekonomian BBM karena banyak info yang beredar berbeda-beda.
"Terkait harga keekonomian BBM pemerintah jujur saja dengan rakyat. Jangan ada yang ditutup-tutupi agar rakyat tidak bingung," ujar Mulyanto.
Sebelumnya, dalam waktu dekat pemerintah mewacanakan akan menaikkan harga BBM bersubsidi.
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto minta pemerintah harus jujur dalam menyampaikan data subsidi BBM
- Golkar DKI Siapkan Saksi TPS Mengawal Suara Ridwan Kamil-Suswono
- Anies Condong Kepada Pram-Doel, Militansi Kader PKS Untuk RIDO Dipertanyakan
- PPN Bakal Naik 12 Persen, Gaikindo Merespons Begini
- Jaga Pelayanan BBM, Pertamina Patra Niaga Tindak Tegas SPBU Nakal di Yogyakarta
- 4 Fakta Penting Kinerja APBN hingga Oktober 2024, Penerimaan Bea Cukai Capai Rp 231,7 T
- Jika Terpilih jadi Gubernur, Ridwan Kamil Janjikan Warga Dapat Bansos Double