Anggaran Terblokir Rp41 Triliun
Rabu, 18 April 2012 – 17:09 WIB
JAKARTA – DPR meminta pemerintah memerhatikan secara serius masalah rendahnya realisasi belanja modal yang terus berulang. Anggota Komisi XI DPR, Kemal Azis Stamboel menyayangkan realisasi belanja modal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2011 yang hanya 82,2 persen dari pagu anggaran Rp140,95 triliun.
“Sangat disayangkan dari APBN lalu ada Rp 25,09 triliun belanja modal yang tidak terserap, dan sebagian besarnya terkait infrastruktur,” katanya, dalam siaran pers yang diterima JPNN, Rabu (18/4).
Menurutnya, kondisi ini menyebabkan peran belanja pemerintah belum optimal mendorong pembangunan ekonomi. Diharapkan alokasi anggaran belanja modal dalam APBNP 2012 yang direncanakan mencapai Rp168,8 triliun bisa optimal dan tereksekusi dengan baik. “Jangan sampai penyerapan belanja modal tahun lalu yang rendah terulang lagi,” tegasnya.
Menurut pihak pemerintah, kata Kemal, salah satu sebab tidak tercapainya target belanja Kementerian / Lembaga (K/L) sebesar 25 persen pada kuartal I tahun 2012, diantaranya karena faktor pemblokiran anggaran mencapai sekitar Rp41 triliun.
Ia menambahkan, terdapat anggaran sekitar Rp4 triliun yang sampai akhir bulan lalu masih terblokir karena proses pembahasan di DPR. Selain itu, lanjut dia, terdapat Rp37 triliun angaran yang terblokir karena proses di internal pemerintah sendiri. Jad, ada Rp41 triliun yang terblokir.
“Terkait dengan anggaran yang masih dibintangi oleh DPR, maka K/L terkait harus serius untuk menyelesaikan dengan Komisi-komisi terkait. Dan kalau leadership di K/L kuat, saya kira ini bisa diselesaikan segera,” katanya.
Terkait Rp37 triliun yang terblokir karena proses di internal pemerintah, kata dia, maka sebaiknya koordinasi antar kementerian terkait harus segera dibereskan.
“Dan ini sebenarnya masalah klasik yang sudah teridentifikasi dari dulu dan selalu berulang. Harusnya tidak lagi menjadi alasan,” pungkas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu. (boy/jpnn)
“Sangat disayangkan dari APBN lalu ada Rp 25,09 triliun belanja modal yang tidak terserap, dan sebagian besarnya terkait infrastruktur,” katanya, dalam siaran pers yang diterima JPNN, Rabu (18/4).
Menurutnya, kondisi ini menyebabkan peran belanja pemerintah belum optimal mendorong pembangunan ekonomi. Diharapkan alokasi anggaran belanja modal dalam APBNP 2012 yang direncanakan mencapai Rp168,8 triliun bisa optimal dan tereksekusi dengan baik. “Jangan sampai penyerapan belanja modal tahun lalu yang rendah terulang lagi,” tegasnya.
Menurut pihak pemerintah, kata Kemal, salah satu sebab tidak tercapainya target belanja Kementerian / Lembaga (K/L) sebesar 25 persen pada kuartal I tahun 2012, diantaranya karena faktor pemblokiran anggaran mencapai sekitar Rp41 triliun.
Ia menambahkan, terdapat anggaran sekitar Rp4 triliun yang sampai akhir bulan lalu masih terblokir karena proses pembahasan di DPR. Selain itu, lanjut dia, terdapat Rp37 triliun angaran yang terblokir karena proses di internal pemerintah sendiri. Jad, ada Rp41 triliun yang terblokir.
“Terkait dengan anggaran yang masih dibintangi oleh DPR, maka K/L terkait harus serius untuk menyelesaikan dengan Komisi-komisi terkait. Dan kalau leadership di K/L kuat, saya kira ini bisa diselesaikan segera,” katanya.
Terkait Rp37 triliun yang terblokir karena proses di internal pemerintah, kata dia, maka sebaiknya koordinasi antar kementerian terkait harus segera dibereskan.
“Dan ini sebenarnya masalah klasik yang sudah teridentifikasi dari dulu dan selalu berulang. Harusnya tidak lagi menjadi alasan,” pungkas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu. (boy/jpnn)
Baca Juga:
JAKARTA – DPR meminta pemerintah memerhatikan secara serius masalah rendahnya realisasi belanja modal yang terus berulang. Anggota Komisi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Cluster Louise di Summarecon Serpong Dipasarkan Mulai Rp 3,6 Miliar, 48 Unit Ludes Terjual
- 134 Perwira PIP Semarang Ikut Pelantikan Terpadu Kemenhub 2024
- Bea Cukai Berikan Fasilitas KITE ke Perusahaan Pengolah Plastik Ini
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Tutup Gelaran SME Market 2024 Keempat di Bandung
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- HUT ke-20 Bank Sumut Syariah, Pj Gubernur Minta Inovasi Dilanjutkan