Anggoro Widjojo, Pengusaha Cerdas Penyuka Foya-Foya

Ikut Sukses dari Bisnis Judi, Pernah Booking 30 Cewek Sekaligus

Anggoro Widjojo, Pengusaha Cerdas Penyuka Foya-Foya
Anggoro Widjojo, Pengusaha Cerdas Penyuka Foya-Foya

jpnn.com - NAMA Anggoro Widjojo tba-tiba mencuat lagi menjelang pergantian tahun baru China kali ini. Nama buronan kasus korupsi Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) di Departemen Kehutanan sejak 2009 itu kembali muncul setelah dibekuk di Tiongkok. Pria dengan nama asli Ang Tju Hong itu juga menjadi tersangka kasus suap kepada sejumlah anggota Komisi Kehutanan DPR.

Jauh sebelum nama Anggoro muncul lagi karena dibekuk di Tiongkok, sosok pengusaha asal Surabaya itu melambung ketika muncul kasus Cicak Vs Buaya pada 2009 yang juga mencuatkan nama adik kandungnya, Anggodo Widjojo. Namun, di luar kasus korupsinya, ada juga kisah menarik tentang pengusaha asal Surabaya yang jadi buronan KPK sejak 2009 itu.

Jawa Pos edisi 4 November 2009 pernah menurunkan laporan tentang Anggoro dan Anggodo Widjojo. Di kalangan pengusaha Surabaya, nama Anggoro dan Anggodo Widjojo tidak terlalu dikenal. Namun, jika disebutkan nama asli Tionghoanya, yakni Ang Tju Nek (Anggodo) dan Ang Tju Hong (Anggoro), hampir semua pengusaha senior mengenal mereka. Bahkan, mereka mengetahui dengan citra tertentu kepada duo adik kakak itu.

Di mata para pengusaha papan atas Surabaya, Ang Tju Nek dan Ang Tju Hong adalah pengusaha yang banyak berkecimpung di bisnis ilegal. Bahkan, seorang pengusaha yang cukup dekat dengan keduanya sejak kecil, mengatakan, mereka dikenal bengal sejak kecil dan remaja.

Namun, Anggoro yang terakhir tercatat menjadi bos PT Masaro Radiokom -perusahaan rekanan departemen dalam proyek sistem komunikasi terpadu serta Motorola, perusahaan IT terkemuka Amerika- dikenal sebagai pemuda yang cerdas dan tangkas. "Anggoro lebih kalem. Tapi, dari gerak matanya dia sebetulnya cerdas dan tangkas dalam bisnis," tambah sumber yang seorang pengusaha itu.

Bakat bisnis Anggoro dan Anggodo menurun dari papa mereka, Ang Gai Hwa, perantau dari Tiong­hoa. Selain meneruskan bisnis sang ayah, Anggoro dan Anggodo terus mengembangkan bisnis keluarga.

Sayang, karena sifat bawaan keduanya, lahan bisnis baru yang dipilih sering menyerempet hal yang melanggar hukum. "Karena itu, mereka mulai dijauhi kolega-kolega. Padahal, kami menyayangkannya. Bagaimanapun, mereka saudara sekampung halaman di Tiongkok," ujar sumber itu.

Salah satu bisnis yang sempat mendatangkan penghasilan melimpah bagi Anggoro dan Anggodo adalah menjadi agen SDSB (Sumbangan Dana Sosial Berhadiah), judi yang dilegalkan pemerintah pada akhir 1980-an. "Apalagi mereka dekat dengan Roby Ketek (nama asli Rudy Sumampouw, pengusaha terkaya Surabaya 1980-an)," ungkapnya.

NAMA Anggoro Widjojo tba-tiba mencuat lagi menjelang pergantian tahun baru China kali ini. Nama buronan kasus korupsi Sistem Komunikasi Radio Terpadu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News