Anggota Buser Tembak Mati Terduga Penganiayaan, Irjen Johanis Asadoma Geram
jpnn.com, KUPANG - Anggota Buser di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) menembak mati terduga penganiayaan.
Kapolda NTT Irjen Johanis Asadoma mengatakan perbuatan anggota polisi itu tidak perlu ditiru.
"Kalau ada tersangka yang lari, ya kejar. Jangan melakukan tindakan menembak. Kejar sampai dapat, baru diproses hukum," tegasnya saat memberikan arahan dalam apel gelar pasukan untuk pengamanan Pekan Olahraga Provinsi NTT di Kupang, Jumat.
Dia pun memperingatkan anggotanya untuk tidak sembarangan menggunakan senjata api.
Senjata api, menurutnya, dipakai dalam keadaan tertentu, khususnya saat kondisi bahaya.
"Senjata api itu hanya digunakan dalam keadaan terpaksa saja, dalam arti saat melindungi diri dari serangan yang mematikan, bukan untuk menembak orang yang melarikan diri," kata Johanis.
Dia juga menekankan bahwa tugas Polri adalah melayani masyarakat dan penindakan hanya merupakan salah satu tugas polisi.
"Kita harus kedepankan pelayanan terbaik bagi masyarakat, sehingga warga merasa aman, nyaman, dan percaya terhadap polisi," katanya.
Seorang terduga penganiayaan tewas ditembak anggota Buser. Irjen Johanis Asadoma memperingatkan anggotanya.
- Polisi Kantongi Bukti Rekaman CCTV Dugaan Penganiayaan yang Dilakukan Chandrika Chika
- Konon Chandrika Chika dalam Kondisi Mabuk, Polisi Dalami Motif Dugaan Penganiayaan
- Korban Dugaan Penganiayaan Chandrika Chika Diperiksa Polisi, Begini Kondisinya
- Perampok Bersenjata Api Gasak Toko Emas di Banyumas
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- 7 Satpam Kebun Raya Bogor Dipukuli Rombongan Peziarah