Anggota Dewan Desak Telusuri Terkait Pernyataan Fahri Hamzah

Soal Keterlibatan Singapura Gagalkan Investor Pelabuhan Masuk Batam

Anggota Dewan Desak Telusuri Terkait Pernyataan Fahri Hamzah
Ilustrasi. Foto: Dokumen JPNN

Menurut mantan sekretaris Komisi III DPRD Provinsi Kepri ini, pelabuhan modern di Batam sudah seharusnya dibangun sejak beberapa tahun lalu. Batam sebagai daerah tujuan investasi, yang berbatasan dengan selat Malaka seharusnya sudah menangkap peluang itu.

Terpisah, Direktur Humas dan Promosi Badan Pengusahaan (BP) Batam Purnomo Andi Antono tegas membantah kalau institusinya pernah menghambat pembangunan pelabuhan di Batam. Dia juga memastikan pihaknya tidak pernah berkoodinasi dengan peemerintah Singapura terkait rencana pembangunan pelabuhan peti kemas di Batam.

"Kalau dibilang masalah lobi-lobi menghambat pembangunan itu tidak ada. Kami tidak pernah seperti itu," katanya.

Beberapa kali lelang pengadaan dan pembangunan pelabuhan di Batam dilakukan secara terbuka oleh BP Batam. Tetapi sering investor yang hendak ikut lelang membatalkan untuk investasi.

"Memang kita akui beberapa kali batal. Tetapi tidak ada hubungannya dengan lobi. Semua lelang kita lakukan terbuka," katanya.

Terkait pelabuhan Tanjungsauh, Andi menjelaskan rencana pembangunannya terbentur masalah pembebasan lahan. Bukan karena ada lobi atau interfensi dari pihak Singapura.

"Kami malah mendorong ini dibangun secepatnya. Karena banyak peluang bagi kita untuk meraup banyak penerimaan," katanya.

Demikian halnya dengan pelabuhan Batuampar. BP Batam juga terus mengupayakan untuk membuat semakin modern. "Tapi kalau memang malah ada pernyataan lobi-lobi agar tidak bangun pelabuhan, silahkan diselidiki," katanya.

    BATAM - Anggota komite IV DPD asal Kepri, Haripinto Tanuwidjaja, meminta pernyataan politikus nasional Fahri Hamzah yang menyebut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News