Anggota Dewan Mengamuk, Sebut Soal Tak Punya Sopan Santun
Para karyawan tersebut kemudian sehingga melaporkan nasibnya ke gedung rakyat dan dinas terkait di Pemkab Cianjur.
Selanjutnya, dinas terkait, bupati dan wakil rakyat melayangkan panggilan terhadap manajemen.
Hingga batas waktu yang ditentukan, pihak perusahaan tidak mengindahkan panggilan tersebut, meski datangnya dari Bupati Cianjur, Sekda Cianjur, dan Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur.
Atas dasar itulah pihaknya melakukan sidak sekaligus mempertanyakan ketidakhadiran pihak perusahaan atas undangan panggilan tersebut.
"Mereka terkesan tidak punya adab sopan santun. Meski kami sudah melapor ke bagian keamanan, tidak ada seorang pun yang keluar, padahal kami menunggu sampai setengah jam," ujarnya.
"Setelah saya mengamuk, baru ada yang mau menerima kami. Selanjutnya, kami akan undang kembali manajemen untuk datang ke Gedung DPRD Kabupaten Cianjur."
Sementara itu, Kepala Gudang PT Cianjur Alam Utama Yudi berdalih pihak manajemen sedang bekerja di rumah atau work from home, sehingga belum dapat memenuhi panggilan berbagai pihak.
Bahkan, pihaknya mengaku tidak tahu ada tamu dari DPRD dan dinas terkait datang ke perusahaan.
Anggota dewan mengamuk dan memaksa masuk ke dalam sebuah perusahaan, dia menyebut soal tak punya sopan santun.
- Ahmad Luthfi Tegaskan Komitmen Lindungi Hak Pekerja di Jawa Tengah
- Waspada Efek Luar Biasa dari Kenaikan PPN 12 Persen
- Sritex Tegaskan tidak Ada PHK terhadap Pekerja
- Penyebab Utama Gelombang PHK Massal Terungkap, Industri hingga Ritel Terdampak
- Buka Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 3, Selamatkan Honorer TMS dari PHK
- Paul Finsen Mayor Hadir, Puluhan Karyawan PT Perindo Sorong Selamat Dari Ancaman PHK